Cianjur,- https//journalnews.id
Selain Situs Budaya Gunung Padang Cianjur, situs Batu Kasur yang ada di Bukit Gunung Kasur Desa Cibodas Kecamatan Pacet, mendapat sorotan dinas Budpar dan Pariwisata kabupaten Cianjur serta Badan Penelitian Kebudayaan (BPK) provinsi Jawa Barat.
Untuk menyakinkan dengan adanya situs Batu Kasur, yang terletak di perbatasan dua Desa di Kecamatan Pacet, yaitu di perbatasan Desa Gadog dan Desa Cibodas, yang lebih dikenal di area Bukit Gunung Kasur. Beberapa instansi terkait meninjau lokasi adanya situs Batu Kasur, dan saling membuka sejarah atas keberadaban-nya, peninjauan situs Batu Kasur di hadiri dari semua instansi pemerintahan, seperti Pemdes Gadog juga Pemdes Desa Cibodas, tokoh agama, BPK provinsi Jawa Barat, Kadis Budpar Kabupaten Cianjur, Dinas Pariwisata kabupaten Cianjur, Perwakilan Dari pihak perusahaan pemilik tanah, dan instansi terkait lainnya. Selasa 16-5-2025.
Suwedi BPK provinsi Jawa Barat dalam diskusi tersebut mengatakan, “Hal seperti ini sudah sering terjadi pada BPK provinsi maupun Pusat, dan tergantung dari cara kita menanggapinya, atas keberadaan cagar budaya tersebut, dan saya harap kita bertemu disini adalah suatu pertemuan terakhir, untuk memastikan kebenarannya, apalagi sudah mendapat keterangan dari semua unsur termasuk pengurus atau kuncen dari situs cagar budaya tersebut, dan kita ingin ada kesepakatan untuk tetap menjaga kelestarian dari situs cagar budaya, termasuk dari yang mempunyai lahan atau perusahaan,” ujar Suwedi.
Adapun peninjauan tersebut guna mengungkap kebenaran silsilah yang didapat dari semua unsur, dan memastikan kebenarannya untuk menjaga agar tidak punah.
Menurut Asep Suparman Kadis Budpar Kabupaten Cianjur kepada media mengatakan, “Kami akan mengadakan pendampingan, mana yang harus ditata dan mana yang tidak, terkait lahan gunung kasur yang berada di wilayah dua Desa ini, yakni Desa Cibodas dan Desa Gadog kecamatan Pacet kabupaten Cianjur, yang diklaim warga sebagai kawasan situs megalitikum,” ucapnya.
“Untuk nantinya kami akan ada penataan gunung batu kasur dengan pemilik lahan, dan perlu pendampingan dari pihak pemerintah, yang artinya ada dari dinas instansi terkait, maupun lembaga yang ada, agar keberadaan situs tersebut jelas, seperti balai pelestarian kebudayaan (BPK) dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Diwaktu dan tempat yang sama menurut dari perwakilan perusahaan atau pemilik lahan, Muchdori mengatakan kepada media saat dikonfirmasi, “Kami tidak merubah atau berniat merusak situs Batu Kasur, Kami hanya menata struktur, dan tidak ada yang dirubah,v seperti batu batu dan pepohonan masih tetap utuh dan tetap seperti dahulu,” tegasnya.
Untuk itu ia berharap, agar sejarah diluruskan jangan sampai menimbulkan dampak fitnah, dan menimbulkan unsur kemusrikan seperti yang viral saat saat ini, dan mohon untuk pengunjung kami tidak ada penutupan lokasi masuk, cuman kami dari perusahaan hanya mengantisipasi, keamanan karena kami dari perusahaan sedang dalam pembangunan juga ada kesibukan untuk pertanian dari perusahaan, dan bilamana sudah semuanya membaik kami terbuka untuk semua, dengan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya. “(Muklis M.
