PolitikRagam

Sekretaris F-PKB MPR RI Ajak Santriwati Bercadar jadi Laskar Santri Indonesia

116
×

Sekretaris F-PKB MPR RI Ajak Santriwati Bercadar jadi Laskar Santri Indonesia

Sebarkan artikel ini

JOURNALNEWS.ID | CIANJUR – Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Majlis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (F – PKB MPR RI), Neng Eem Marhamah Zulfa HIZ mengukuhkan Laskar Santri Indonesia di Pondok Pesantren Al Musri I, Sipon Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Pimpinan KH. Dede Badri Asyuyuti. Minggu (23/10/2022)

Acara tersebut terbilang unik karena selain para santri putra, hadir pula ratusan santri putri dengan cadar hitam menutupi bagian muka selain mata. Para santri yerlihat begitu hidmat mengikuti semua prosesi pengukuhan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Setelah pada masa Orde Baru yang begitu mengekang peran para santri, sekaranglah saatnya kalian mengoptimalkan potensi yang ada demi kebaikan dan kemajuan bangsa,” ujar Neng Eem. 

Neng Eem mengingatkan, Panglima Santri Indonesia saat ini, yaitu KH. A. Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Muhaimin adalah satri tulen asal Jawa Timur, masih kerabat dekat dengan pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratusyaik Hasyim Asyarie Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang dan juga kerabat dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang.

“Laskar Santri Indonesia dibawah pimpinan Gus Muhaimin, Insya Allah martabat kalangan ulama dan santri akan terjaga selamanya,” katanya.

Tugas dari Laskar Santri Indonesia yang terbentuk ini adalah untuk menjaga martabat ulama yang menjadi gurunya, lanjut Neng Eem. Selain itu, para santri juga wajib meningkatkan potensi diri agar mampu berbuat yang terbaik bagi lingkungannya.

“Hal yang paling keren bagi anak muda sekarang adalah mereka yang mau menimba ilmu agama di pesantren,” tambahnya.

Neng Eem menjelaskan, saat ini, menjadi santri berarti turut berjuang mengisi kemerdekaan. Hal ini tidak terlepas dari peran santri yang begitu besar dalam melepaskan bangsa Indonesia dari jerat penjajahan tempo dulu. Kaum santri dibawah arahan Kiayi banyak yang angkat senjata melawan penjajah. Kaum santri saat itu begitu lekat dengan semangat perjuangan walau hasilnya hanya keringat, darah, air mata hingga kematian mejemputnya.

“Jadi, wajar saja bila negara, atas inisiasi dari F-PKB mensahkan Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional yang sekarang kita peringati ini,” tutup Neng Eem.  (Rupen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *