JOURNAL NEWS – Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur advokasi di lapangan sebagi agent of social control, terkait pembagian traktor dari aspirasi salah satu anggota dewan melalui tenaga ahli-nya dan juga calon anggota legislatif untuk gapoktan.
Ketua JIM Kabupaten Cianjur Alief Irfan sangat menyesalkan ada dugaan ada pungli.
“Namun dalam pembagain tersebut di indikasi ada beberapa polemik,” ujar dia, kepada awak media, Kamis (8/2/2024) siang.
Masih kata Aliif, hasil advokasi ke lapangan, kurang lebih puluhan gapoktan meyakini data penerimanya ada di Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur di beberapa kecamatan di Cianjur mendapatkan bantuan aspirasi berupa traktor.
“Namum di Kecamatan Cibeber salah satunya dijadikan sebuah alat dugaan untuk berkampanye,” katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan orang yang mengaku sebagai Tenaga Ahli (TA) berinisal R dan HJ dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut sekaligus Caleg Dapil 2 bernisial (R) dibantu dengan inisial HJ tersebut.
“Ketika kami mencari informasi dan mendapatkan beberapa bukti indikasi pungli secara sistematis,” tudingnya.
Masih ujar Alief, diindikasi adanya juga keterlibatan dari Dinas Pertanian yaitu oknum diindikasi mendapatkan setoran dari TA\caleg tersebut.
“Nah! Selain daripada setoran hasil dari pungli tersebut kami juga mendapatkan informasi bahwasanya oknum dari Dinas Pertanian juga mendapatkan beberapa titik bantuan.
“Artinya aspirasi berbentuk traktor tersebut,” papar Alief.
Ia sangat menyayangkan hal itu terjadi seharusnya bantuan traktor tersebut dimaksudkan untuk membantu petani dalam mengatasi kelangkaan tenaga kerja pengolahan tanah di lahan usaha taninya.
Terakhir, ia menambahkan percepatan pengolahan tanah yang serempak dan diikuti penanaman padi yang serempak sesuai pola tanam dan tata tanam telah disepakati.
Ia berharap bisa dilaksanakan dengan baik, namun pada pendistribusiannya lagi-lagi dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Ya! Artinya memanfaatkan untuk kepentingan politik (Pemilu 2024),” ujar dia.
Pihaknya, diketahui sudah melayangkan surat untuk beraudiensi dengan dinas terkait, namun belum ada jawaban.
“Kami segera akan melakukan aksi demonstran bila tidak ada pembenahan,” tutup Alief.
Terpisah, namun sayangnya dinas terkait saat dikonfirmasi langsung awak media belum ada penjelasan secara detail oleh awak media. Artinya saat beberapa kali datang ke kantor dinas kesibukan ada di luar jam dinas luar.
Bahkan, hal sama Ketua PKB Kabupaten Cianjur Lepi Ali Firmansyah tidak mau banyak berkomentar saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA) hal sama masih belum ada penjelasan soal permasalahan tersebut, ada dugaan pungli traktor tersebut.
“Maksadnya penjelasan gimana,” ucap dia.
Terakhir ia menambahkan coba konfirmasi kepada yang bersangkutan. Artinya komunikasi yang baik (ngobrol) biar lebih jelas.
“Sekali lagi coba hubungi bersangkutan saya kurang paham,” tutup singkat.
Sementara itu, hal sama berinisial R saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA) hal sama nomor telepon atau kontak gak aktif saat dihubungi awak media.