Journal News.id – Telah terjadi peristiwa bencana alam tanah longsor yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material di ruas Jalan Trans Irian, Kampung Wembi, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Rabu (01/07/2025).
Insiden tersebut terjadi pada selasa malam sekitar pukul 19.00 Wit yang menyebabkan satu unit alat berat jenis ekskavator milik PT. Agung Mulia terseret longsor hingga terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 20 meter.
Akibat kejadian tersebut, satu orang operator alat berat dinyatakan meninggal dunia di tempat, sementara satu orang warga lainnya yang merupakan pengguna jalan masih dalam pencarian.
Identitas korban meninggal dunia diketahui bernama YN (30), warga Kampung Wulukubun, Distrik Skanto. Korban meninggal di lokasi kejadian akibat tertimpa ekskavator saat sedang menjalankan tugas pembersihan material longsor. Sementara itu, korban hilang atas nama DW (30), warga Kampung Amgotro, Distrik Yaffi, yang saat itu berada di sekitar lokasi dan belum ditemukan hingga saat ini.
Berdasarkan keterangan para saksi, tanah longsor pertama terjadi sekitar pukul 15.30 Wit. Pihak PT. Agung Mulia kemudian mengerahkan satu unit ekskavator dan operator untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan. Namun, saat proses pembersihan masih berlangsung, sekitar pukul 19.00 Wit, terjadi longsor susulan yang lebih besar. Peristiwa tersebut menyebabkan ekskavator bersama operator terseret ke jurang.
Di saat bersamaan, tiga orang warga yang menggunakan kendaraan Daihatsu Grand Max termasuk korban hilang DW sedang berada di sekitar lokasi untuk menjemput sanak saudara yang terhalang akses akibat longsor. Korban sempat berpamitan kepada rekannya untuk buang air di sekitar area longsor. Tidak lama kemudian, longsor susulan terjadi dan sejak saat itu korban tidak terlihat kembali.
Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi Rahmatyo, S.H.,S.I.K.,M.H, melalui Kabag Ops Polres Keerom KOMPOL Agus Tianto, S.Sos.,M.H menjelaskan bahwa setelah menerima laporan tersebut, personel Polres Keerom segera merespon guna melakukan pengamanan serta tindakan awal di tempat kejadian perkara (TKP).
“Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Keerom, pihak keluarga korban, karyawan PT. Agung Mulia, dan masyarakat setempat berhasil mengevakuasi korban meninggal dunia dan membawanya ke RSUD Kwaingga untuk penanganan lebih lanjut,” ujar kabag ops.
“Upaya pencarian terhadap korban hilang sementara dihentikan pada pukul 00.04 Wit karena keterbatasan pencahayaan dan kondisi timbunan longsor yang cukup tebal. Proses pencarian akan kembali dilanjutkan pada pagi hari dengan dukungan alat berat,” tambahnya.
Polres Keerom menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan longsor untuk tetap waspada dan berhati-hati mengingat tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir yang berpotensi memicu bencana serupa.
Polres Keerom juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya evakuasi dan penanggulangan bencana serta memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.