journalnews.id, Kab. Cianjur || Penampilan Egrang atau jajangkungan setinggi kurang lebih 3 meter yang merupakan salah satu Icon dari Kecamatan Mande ditampilkan pada acara penutupan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Ciandam, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
Penampilan egrang itupun tentunya menjadi pusat perhatian para tamu undangan dan juga warga. Pasalnya pemain jajangkungan tersebut, tidak hanya berjalan namun banyak aksi menegangkan yang diperlihatkan. Ulah kedua pemain Egrang itupun cukup menghibur sehingga banyak warga yang berteriak saat kedua pemain egrang melakukan aksinya.
Egrang sendiri merupakan permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Permainan egrang sangat sulit dimainkan karena membutuhkan latihan yang cukup lama, untuk memainkannya tidak sembarang orang karena membutuhkan keseimbangan agar bisa berjalan. Apalagi tinggi egrang yang digunakan oleh warga Kecamatan Mande pada petutupan TMMD kemarin bisa dikatakan sangat tinggi.
Salah satu warga dari Kecamatan Cianjur, yang sengaja hanya ingin melihat pertunjukan Egrang mengatakan, bahwa dirinya sangat terhibur dengan adanya penampilan jajangkungan tersebut.
” Iya walaupun tegang karena takut jatuh, tapi saya sangat terhibur dan takjub kepada pemain egrang tersebut,” katanya, di Lokasi TMMD Kamis, (31/10).
Tedi juga merasa terharu dan bangga kepada TNI yang telah bekerja untuk warga Ciandam, sehingga, dikatakan Tedi jalan yang sering ia lewati saat hendak bekerja kini telah nyaman dilewati.
” Saya yang bukan warga Mande merasa bahagia karena dapat merasakan dampak positif dari program TMMD ini, saya ucapkan terikasih kepada TNI dan semoga TNI selalu dekat dengan kami Masyarakat,” ujarnya berharap.
Sementara Camat Kecamatan Mande, H. Epi Rusmana, SH.,SIP., MM. Mengatakan jika penampilan Egrang atau Jajangkungan memang kerap dipertunjukan pada acara besar seperti pawai Karnaval Hari Kemerdekaan dan acara penting lainnya.
” kreasi seni asli sunda egrang sengaja kami tampilkan, kesenian asli Kecamatan Mande khususnya yaitu adalah penampilan egrang karena ini merupakan budaya asli dari dulu dan setiap momen kita tampilkan baik ditingkat desa kecamatan maupun kabupaten bahkan tingkat nasional, permainan yang juga budaya ini sangat jarang ditemukan di Cianjur mungkin hanya ada di Mande, ” katanya, di halaman Desa Ciandam, Rabu, (6/11/24).
Pada kesempatan itu Camat Epi juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh yang terlibat dalam TMMD khususnya kepada TNI yang telah memberikan programnya di Desa Ciandam.
” Mudah mudahan dengan kegiatan ini banyak manfaatnya untuk warga masyarakat karena banyak yang di bangun khususnya inspraktuktur seperti jalan, sumur bor air bersih juga pos ronda Rutilahu dan bahkan melaksanakan sosialisasi terkait dengan hukum dan lain lainnya kepada masyarakat,” ungkapnya.
Camat Epi berpesan kepada warga Ciandam agar dapat meeawat apa yang telah di bangun TNI. Hal itu ia katakan, agar perekonomian ei Desa Ciandam semakin maju,” pungkasnya.
Senada disampaiakan Kepala Desa Ciandam, Ny. Elin, ia mengatakan bahwa selain egrang kesenian pencak silat dan juga kreasi anak anak sekolah juga dipertunjukan pada saat penutupan TMMD kemarin.
” Seusai Upacara Penutupan, berbagai kreasi seni kita pertunjukan bahkan hasil.bumi pun iami bawa menggunakan jampana,” tuturnya.
Ny. Elin juga menerangkan bahwa pada hari penutupan, bukan hanya menggelar upacara saja. Namun banyak yang disediakan bagi warga Ciandam.
” Iya, seperti pengobatan gratis, sunatan masal, pembagian sembako dan pelayanan lainnya,” imbuhnya.
Ia beeharap dengan program TMMD perekonomian di Wilayahnya semakin maju dan warga semakin sejahtera.
” Alhamdulilah program ini sangat bermanfaat dan warga sangat antusias menerima bantuan TMMD ini, oleh karenanya sebagainrasa syukur dan bentuk terimaksih kami kepada Bapak TNI, kami akan menjaga dan merawat apa yang telah diberikan,” pungkasnya.