Journalnews. Id. Cirebon, – Proyek senilali Miliaran Rupiah Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung ( BBWSCc) yang berlokasi di bibir pantai Desa Bungko lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon memperihatinkan, meski saat ini proyek tersebut telah selesai pengerjaan. Namun kini dikeluhkan oleh seorang Pekerja harian proyek tersebut, terkait upah yang belum dibayarkan.
Seorang PEKERJA Dedi mengatakan” kepada awak media bahwa, Proyek NASIONAL Pembangunan Pengaman Pantai yang dilaksanakan oleh BBWSCC senilai 28 Miliar tersebut sudah selesai/finis, Namun Terkesan tidak konsisten terkait Upah yang hingga kini belum dibayarkan oleh Oknum Kontraktor, Ungkapnya kepada wartawan, Minggu (18/11/2023).
Lebih lanjutnya, ia menjelaskan, pak kami kerja harian lepas sudah bekerja sesuai Jadwal tercatat dibuku harian namun saat ini proyek tersebut sudah selesai, tapi kami sangat prihatin karena upah kami selama bekerja 15 hari sampai saat ini juga belum dibayar lunas,” Kata Dedi seorang pekerja proyek tersebut
Menurut Dedi, selain keluhan Upah yang belum dibayarkan, ia juga mengeluhkan kondisi jalan utama yang dilalui oleh kendaraan Proyek tersebut kini dibiarkan rusak dan amblas, padahal jelas ini jalan utama usaha tani dengan adanya saluran air ini sangat diperlukan pengairanya oleh para petani desa Bungko lor, agar air bisa mengalir ke lahan pertanian, namun terkesan dibiarkan dan tidak konsisten, ini jelas merugikan para petani desa Bungko lor, kami minta agar ada perbaikan saluran gorong gorong pengairan sawah yang amblas ini akibat dilalui kendaraan proyek tersebut,” Pungkasnya
Sementara itu, Samsu Ardian seorang tokoh masyarakat desa Bungko lor juga mengatakan keluhannya terkait kerusakan lingkungan di bibir sungai kumpul kusta, akibatnya tanaman pohon mangrove disekitaran bibir sungai ini rusak bahkan jika musim rendengan atau rob air laut akan terjadi banjir yang dapat menggenangi bahu jalan, karena tanah disekitaran bibir pantai tersebut dikeruk alat berat dan pohon mangrove nya terkesan dibiarkan rusak dibiarkan begitu saja, ” Ungkap Samsu yang juga seorang aktifis peduli lingkungan setempat.
“Kami meminta kepada pihak terkait dalam hal ini pelaksana proyek nasional BBWSCC agar kiranya dapat memenuhi tuntutan warga desa Bungko lor untuk bisa segera melakukan penanaman kembali pohon mangrove disekitaran sungai kumpul kusta, jika ini dibiarkan seterusnya bisa berdampak banjir dan kerusakan lingkungan sekitarnya, maka dari itu kami mewakili warga desa Bungko lor kalau ini tidak dilaksanakan akan kami bawa persoalan ini ke pihak terkait untuk dilanjutkan Laporan pengaduan kerusakan lingkungan, Tegasnya
Laporan: Wadira