CIANJUR, Journal News – Seperti diberitakan oleh beberapa awak media terkait kedai kopi asal Amerika, dimana sejumlah petugas satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perizinan Kabupaten Cianjur menyegel kedai kopi ternama asal Amerika tersebut, di Jalan Raya Dr Muwardi (By Pass) Cianjur, Senin (14/11/2022).
Menurut informasi yang di himpun, kedai kopi itu diduga belum memiliki perizinan lengkap. Kedai kopi itu baru beroperasi di Cianjur kurang dari satu pekan. Pihak Satpol PP dan Dinas Perizinan serta DPRD Kabupaten Cianjur melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap sejumlah tempat usaha yang diduga tak memiliki perizinan lengkap.
Kelengkapan perizinan masih belum dimiliki oleh kedai kopi ternama asal Amerika itu. Ucap Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cianjur, M Isnaeni.
“Dari hasil sidak gabungan yang digelar, kedai kopi ini di antaranya belum memiliki sertifikat laik fungsi (SLF), analisis dampak lalu lintas (Andal Lalin), dan izin alih fungsi tempat usaha,” kata Isnaeni, kepada wartawan belum lama ini.
Isnaeni mengaku kecewa dan menyayangkan dengan manajemen kedai kopi tersebut yang dinilai mengabaikan terhadap perizinan.
Padahal, kata Isnaeni, Pemkab Cianjur sudah memberikan kemudahan kepada para investor dalam pengurusan berbagai perizinan
Terkait permasalahan perizinan belum lengkap yang terjadi pada beberapa tempat usaha di Cianjur, salah satunya kedai kopi asal Amerika itu. Sangat di sayangkan oleh Yanyan Mulyana, pemerhati kebijakan pemerintah.
Lucu saya menyaksikan alur kebijakan pemerintahan Cianjur saat ini, sebab yang saya tahu kedai kopi asal Amerika yang di segel oleh Satpol PP dan Dinas Perizinan Cianjur itu, sebelumnya kedai kopi itu saat launching atau grand opening itu di hadiri sekaligus di resmikan oleh Bupati Cianjur Herman. Tegas Yanyan. (15/10/22).
Seharusnya Bupati itu lebih teliti dalam hal apapun, sebab sebelum beliau melakukan peresmian itu pasti ada berkas laporan dulu dari anak buah nya, (Dinas terkait,red). Salah satu tempat usaha sebelumnya diresmikan oleh Bupati, tidak lama kemudian di tutup atau di segel oleh anak buah Bupati, inilah bukti bahwa kinerja Bupati saat ini tidak begitu maksimal, terkesan asal asalan seperti anak didik yang sekolah PAUD. Terang Yanyan sambil tersenyum lebar.
“Jadi kan ironis ketika Pemda Cianjur memberikan kemudahan dalam hal perizinan, tapi tiba-tiba mereka para investor yang mau buka usaha di Cianjur tidak mentaati. Ada apa? Selain itu, saya pertanyakan soal lalin di sana, karena tempat usaha menggunakan bahu jalan. Kalau misal ada kecelakaan siapa yang mau bertanggung jawab,” Tegas Yanyan.
Dalam hal ini saya tidak menyalahkan Bupati sepenuhnya, hanya ketegasan seorang pimpinan pada bawahannya itu harus dilakukan “masa izin operasional yang namanya Starbuck sekelas internasional tidak ada. Seperti SLF-nya (Sertifikat Laik Fungsi), bisa dibayangkan kalau misalkan lagi ngopi tiba-tiba ambruk mau apa? Pungkas Yanyan.
(ANING)
