Journal News.id // Pemerintah Kabupaten Keerom melalui Dinas Pertanian menghimbau peternak dan masyarakat untuk waspada serta melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap virus Demam Babi Afrika/ African Swine Fever (ASF) pada ternak Babi.
Hal tersebut disampaikan langsung Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP melalui PLT. Kepala Dinas Pertanian Martin M. Asmuruf, SPT saat memberikan keterang persnya, Sabtu (5/7/25) di Kantor Dinas Pertanian, Arso Kota.
Ia menghimbau peternak dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memberikan penerapan biosekuriti yang ketat, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, serta melaporkan segera jika ada ternak babi yang sakit dan mati.
“Adapun gejalanya pada ternak babi diantaranya mengalami demam tinggi, pendarahan pada kulit dan organ dalam, terdapat juga pada kulit berwarna ungu, muntah, diare disertai keluarnya darah, radang sendi serta keluarnya ingus kental dari hidung,” terangnya.
Saat ini Dinas pertanian telah mengambil langkah cepat dan tegas dengan melakukan pencegahan dan isolasi pada ternak babi yang terindikasi penyakit ASF di sejumlah wilayah Kabupaten Keerom.
“Berdasarkan uji laboratorium Dinas Pertanian bidang peternakan dan kesehatan hewan di balai venteriner Jayapura, didapati puluhan ekor babi positif ASF di 3 lokasi yaitu Kampung Bibiosi, Kwimi dan Yuwanain,” bebernya.
Peduli dengan masyarakat, pada kesempatan itu Bupati Keerom menyerahkan bantuan alat semprot (sprayer), Baju APD, obat-obatan, disinfektan, alat pengambilan sampel darah dan lainnya kepada petugas lapangan Dinas Pertanian.
Bantuan juga diberikan oleh Kementerian Pertanian berupa disinfektan sebanyak 252 botol. (@mr)