Berita

Penolakan Keras Dari Paguyuban Sopir Angkot Cipanas, Dengan Rekayasa Relokasi Jalur Dan Meminta Difungsikan Kembali Adanya Terminal

133
×

Penolakan Keras Dari Paguyuban Sopir Angkot Cipanas, Dengan Rekayasa Relokasi Jalur Dan Meminta Difungsikan Kembali Adanya Terminal

Sebarkan artikel ini

 

Cianjur,- https//journalnews.id
Diadakannya rekayasa penertiban jalur angkutan umum Cipanas, masih berdampak kemacetan yang makin menambah antrian panjang, bagi pengguna jalan. Dan rekayasa penertiban jalur yang melintas ke depan area pasar Cipanas, ditutup bagi angkutan umum, dan diarahkan melintas kejalan SMP negeri 1 Cipanas, membentuk satu arah.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Untuk lanjutan penertiban jalur yang nantinya dalam wacana Dishub Cianjur, angkutan umum tidak melintas jalan pos 55, Tapi dari arah kampung belakang rencana dilangsungkan ke arah Gadog. ini menjadi polemik sebagian para supir angkot, dan memicu akan mengambil langkah demo, menurut anggota dari salah satu supir angkot Cipanas Pasir Kampung. Rabu 19/2025 siang tadi.

“Kami atas nama perwakilan dari paguyuban supir angkot, menolak adanya penertiban jalur angkutan umum, yang akan dialihkan dari seperti biasanya, dan ini contoh dari rekayasa sendiri hasilnya masih membuat kemacetan,” ujar Agus perwakilan dari paguyuban supir angkot Cipanas Pasir Kampung.

Masih kata dia, “Perlu dicermati lebih dulu atau dikaji ulang, dan seandainya pun hal ini tetap berlaku, kami atas nama dari anggota paguyuban, dan para supir angkot yang menolak, agar pemerintah membuka kembali fungsi daripada terminal Cipanas, kami semua setuju-setuju saja apa yang sudah menjadi program pemerintah, yang penting tidak ada yang merasa dirugikan,” tegasnya.

Diwaktu dan tempat yang sama, menurut keterangan dari ketua umum Paguyuban seluruh angkutan umum Cipanas Aria Nugraha menanggapi, “Kalo tanggapan saya, yang kebetulan kemarin saya juga menghadiri undangan musyawarah oleh forkopimda yang diadakan di Desa Cipanas, kaitan dengan perubahan atau rekayasa peralihan jalur angkutan umum Cipanas, mungkin saya lebih menanggapi rekayasa peralihan jalur angkutan umum, pada intinya hasil dari kemarin, dan kami memberikan pemerintahan melakukan uji coba rekayasa,” ujarnya.

“Dan ini dari rapat kemarin tidak dilakukan secara permanen, upaya yang dilakukan pemerintah memang untuk mengurangi kemacetan di jalan raya Cipanas, dan bila rekayasa ini sukses, program ini kami dukung, tapi kalau hasil rekayasa ini jika dengan perubahan rekayasa jalur ini, malah tambah buruk, kemacetan tambah parah, bahkan saya cermati ini bukan mengurai kemacetan, tapi lebih ke memindahkan kemacetan,”paparnya.

Lanjut Aria, “Nah jadi pada intinya saya bersama rekan-rekan pengurus paguyuban, ini kita melihat situasi kondisi di lapangan karena kemarin saya di forum, kami tegas ketika misalkan ini bukan menjadi sebuah solusi, mengenai kemacetan, maka pihak terkait harus melakukan rapat evaluasi kembali, jika memang perlunya dibalikkan kembali maka balikan kembali, dan jika ini bagus maka kami dukung.

“Untuk yang menjadi polemik itu dari angkutan, terutama jurusan Ciherang, Loji, yang memang jalurnya lurus, karena penumpang kan posisinya dari depan pasar, kalo dialihkan maka penumpang harus berjalan naik ke atas, itu akan menimbulkan juga masalah, karena semua jalur ke atas, intinya saya menghormati hasil rapat kemarin, dan sampaikan kepada pengurus kita pantau dulu keadaan perubahan ini, jika memang ini tidak kondusif maka kita ajukan kembali,” ucapnya.

Masih kata Aria, “Dan kemarin sudah saya sampaikan, bagaimana kalau misalkan pihak pemerintah untuk memasukkan kembali jalur angkutan umum sebagian masuk ke terminal, jadi terminal itu difungsikan kembali, nah untuk angkutan barang, dialokasikan melalui jalur yang lain, karena kalau sekarang angkutan umum dilimpahkan ke terminal, Saya yakin enggak bakal cukup, karena jumlah total angkutan umum di Cipanas kurang lebih ada 670 lebih, kalau ditumpahkan ke terminal itu tidak akan muat, maka dari itu, ini perlu ada musyawarah kembali, baik dari pihak terminal juga pemerintah Desa Cipanas, Dishub, dan pihak terkait,” pungkas Aria. *(Muklis M.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *