PendidikanSorot

Miris, Untuk Belajar Anaknya, Orang Tua Siswa SDN Cikaratok Terpaksa Membawa Meja dan Bangku Sendiri

134
×

Miris, Untuk Belajar Anaknya, Orang Tua Siswa SDN Cikaratok Terpaksa Membawa Meja dan Bangku Sendiri

Sebarkan artikel ini

Cianjur || Sejumlah orang tua siswa kelas satu (1) di SDN Cikaratok, Desa Kubang, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa membawa meja dan kursi sendiri agar anak anaknya dapat belajar dengan nyaman, Senin, (23/6/25).

Hal tersebut diungkapkan orang tua/ Wali Murid, Ipah, Ia mengatakan bahwa dirinya terpaksa meminjam uang untuk dapat membuat kursi serta meja yang tidak tercover oleh sekolah.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

” Saya bikin itu 150 ribu ke pengrajin kalau yang gede 300 ribu, saya bikin ke pengrajin itu yang kecil karena kalau yang gede tidak punya uang,” katanya.

Ipah mengungkapkan jika dirinya terpaksa menyediakan kursi dan meja sendiri karena khawatir ketika belajar anaknya akan duduk di lantai.

” karena kalau tidak bawa meja sendiri anaknya duduk, saya bela belain itu buat punya meja sama kursi harus pinjam ke Bank Emok,” katanya.

senada, Inis orang tua murid lainnya mengungkapkan jika anaknya juga harus membayar meja seharga 40 ribu. Namun dirinya hanya menyanggupinya sebesar 20 ribu rupiah.

” Beli meja 40 ribu tetapi sayamah hanya bayar 20 ribu karena tidak kebagean kursi dan mejanya juga, ” katanya.

Ia menambahkan meski tidak membayar 40 ribu anaknya masih dapat belajar dengan menggunakan meja yang sudah ada.

” anak saya selama itu pake meja dan kursi yang sudah lama yang sudah ada, tidak duduk di lantai,” tambahnya.

Sementara Kepala Sekolah, Suparman, membenarkan jika para orang tua membawa pasilitas belajar sendiri dengan alasan sekolah kekurangan meja dan kursi.

” Meja itu bukan bayar tetapi pas waktu saya kesini sekolah kekurangan meja dan kursi dan pada saat dilihat anak anak sedang pada rebahan, kotor,” katanya.

Suparman menerangkan jika ada 10 meja belajar yang dibawa atau dibuat sendiri oleh orang tua siswa dan itupun hasil musyawarah Komite dengan para orang tua.

” Waktu itu Pak Komite ada inisiatif untuk bermusyawarah dengan masyarakat, dari hasil musyawarah itu ternyata orang tua itu sanggup untuk menghibahkan meja dan kursi,” terangnya.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya juga ikut membantu dengan memberikan kayu untuk dibuatkan meja dan bangku tersebut.

” Alhamdulilah, pekerjaan bangku tersebut beres walaupun pembuatannya tidak sempurna karena ukuranya ada yang kecil dan ada yang besar,” tambahnya.

Kepala Sekolah juga menjelaskan jika nanti kelas 6 meja tersebut bisa kembali dibawa pulang.

” Kata saya nanti kelas 6 Bangku ini bisa diambil ke rumah karena inikan hibah, hanya menitipkan. Jadi bukan saya meminta bantuan kepada orang tua siswa karena kan ada bantuan BOS,” katanya menjelaskan.

Sementara Komite Sekolah, Bubun mengatakan jika dirinya sangat peduli terhadap pendidikan dan niat dirinya hanya ingin membantu para siswa agar merasa nyaman belajar. Maka dari itu dirinya berinisiatif untuk bersama sama bergotong royong menyiapkan kekurangan meja dan bangku tersebut.

” Waktu itu persiswa patungan 40 ribu perorang,” katanya.

Meski Bubun tidak menyebutkan total seluruh siswa namun dirinya mengungkapkan dari hasil patungan selesai 10 meja.

” Saya berharap instansi terkait membantu dalam pembangunan dan kebutuhan meja jangan sampai membebani para orang tua siswa,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *