Journal News.id — Proses normalisasi penggalian material longsor dan pencarian korban di Kampung Wembi, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dari BBPJP PUPR Provinsi Papua, Polres Keerom, dan masyarakat setempat, Rabu (02/07/2025).
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Selasa, 01 Juli 2025 sekitar pukul 16.00 Wit, dan disusul longsor susulan pukul 19.00 Wit, mengakibatkan tiga orang tertimbun. Dua di antaranya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara satu korban masih dalam proses pencarian.
Korban pertama, YN (30), operator ekskavator, ditemukan pada hari kejadian dalam keadaan meninggal dunia akibat tertimpa alat berat. Sementara korban kedua, MB (41), yang juga merupakan Ondoafi Kampung Wembi, berhasil ditemukan dan dievakuasi pada Rabu, 02 Juli 2025 pukul 13.00 Wit. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga.
Kegiatan normalisasi dan pencarian dipimpin langsung oleh Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi Rahmantyo, S.H, S.I.K., M.H, bersama Kepala BBPJP Provinsi Papua Freddy Siagian, ST., M.Eng serta sejumlah pejabat instansi terkait dari PUPR, Polsek Arso, dan pemerintah daerah. Proses penggalian dilakukan menggunakan dua alat berat ekskavator yang bekerja dari arah berlawanan.
Satu korban lainnya, DW (30) hingga saat ini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan yang disepakati berlangsung hingga pukul 17.30 Wit dan akan dilanjutkan kembali esok hari, mengingat kondisi medan yang cukup berisiko dan demi keselamatan seluruh tim.
Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi Rahmantyo, S.H, S.I.K., M.H menyampaikan bahwa Polres Keerom akan terus melakukan pengawalan dan memastikan situasi tetap kondusif selama proses evakuasi dan normalisasi.
“Kami mengedepankan pendekatan persuasif serta koordinasi lintas instansi agar seluruh proses berjalan lancar dan aman. Keselamatan tim dan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Kami juga menyampaikan bahwa untuk saat ini jalan trans wamena masih terputus dan belum dapat dilalui,” ujar Kapolres.
Diketahui pula, bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk kabel optik bawah tanah, yang berdampak pada terganggunya jaringan telekomunikasi di beberapa distrik seperti Waris, Web dan Senggi. Proses perbaikan akan dilakukan secepat mungkin oleh pihak terkait.
Kapolres Keerom juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama saat hujan lebat. Diharapkan masyarakat dapat bekerja sama dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran dan keselamatan bersama.