Journal News.id // Daerah otonomi baru (DOB) ditujuh wilayah adat Papua memberikan peluang bagi putra-putri terbaik di setiap daerah untuk bisa membangun dan memimpin daerahnya sendiri.
Menyikapi hal itu, sejumlah tokoh adat Waris melakukan konfrensi pers, Senin (26/6/23) bertempat di Aula salah satu Rumah makan di Kampung Asyaman, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.
Tampak hadir diantaranya, Laurens Borotian (Waket I DAK), Raymond May (Sekretaris Umum DAK Keerom), Keerom Gaspar Tawa (Kepala Suku Fermanggam), Daniel Amo (mewakili Kepala Suku Walsa), Donatus Amo (Wakil Ketua Kepala Suku Walsa),Yosep Amo (Perwakilan 8 Kampung Distrik Waris) dan Yan May (Perwakilan Tokoh Pemuda Kabupaten Keerom).
Daniel Amo Kepala Suku Walsa mengungkapkan bahwa Anak Asli Keerom harus bisa berdiri diatas kakinya, memimpin daerahnya sendiri.
“Hanya anak Keerom punya hati untuk membangun daerahnya sendiri bersama dengan dukungan seluruh anak bangsa yang ada di Kabupaten Keerom,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Daniel Amo, seluruh masyarakat merasa bangga pembangunan Kantor Bupati di Waris.
“Pembangunan Kantor Bupati di Distrik Waris merupakan implementasi Amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2022 yang dilaksanakan Bupati Gusbager anak asli Keerom. Kedepan saya tegaskan jangan ada pihak-pihak yang mencoba menganggu pembangunan Kantor Bupati Waris, sebab mereka akan berhadapan dengan masyarakat adat Distrik Waris,” tegasnya.
Senada itu, Kaspar Tawa Kepala Suku Fermanggem berharap anak asli Keerom selamanya bisa memimpin daerahnya sendiri.
“Orang Keerom harus mampu berdiri diatas kakinya sendiri, dengan kemampuannya dia pasti akan berbuat untuk bangun daerahnya. Kalau kita terus bergantung dengan yang lain sama saja Keerom akan terus mundur tanpa kemajuan pembangunan yang signifikan,” imbuhnya.
Sementara itu Laurens Borotian selaku Waket I DAK Keerom mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh tokoh-tokoh adat Keerom tersebut mewakili aspirasi seluruh masyarakat adat.
“Jadi ketika para kepala-kepala suku atau orang tua kita angkat bicara ini harus dilihat secara serius yang merupakan aspirasi masyarakat akar rumput dari Skamto sampai Towe,” tuturnya.
Adapun point-point yang menjadi harapan mereka adalah :
1. Mendukung Pembangunan Kantor Bupati Keerom Di Waris
2. Anak Asli Keerom harus Memimpin Negerinya Sendiri / Hormati Hak Kesulungan Anak Asli Keerom
3. Partai Politik berkewajiban merekrut anak asli Keerom
4. Paguyuban Nusantara wajib membina masyarakat asli dalam peningkatan ekonomi masyarakat
Dewan adat Keerom adalah payung bagi Paguyuban-Paguyuban Nusantara Kabupaten Keerom, sehingga apapun persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat kita akan diskusikan bersama.
“Tentunya Dewan Adat Keerom tidak bisa berdiri sendiri, perlunya sinergitas seluruh pihak untuk bersama bersepakat mendukung pembangunan daerah,, karenan kita semua punya hak yang sama,” pungkasnya.