JOURNAL NEWS | Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam acara Puncak Bulan Bung Karno di Senayan, Jakarta, dinilai sebagai bukti ada ketegangan hubungan dengan Jokowi. Hal tersebut diutarakan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.
“Sebemarmya Pidato Megawati itu yang menyindir PAN, PKB dan Golkar yang masih pikir-pikir dukung Ganjar Pranowo itu disasarkan kepada Jokowi. Karena loyalitas mereka sebagai tiga partai pendukung pemerintah, dibanding mendukung PDIP,” kata Muslim Arbi kepada media Minggu, 25 Juni 2023.
Dia melihat Megawati gelisah, meski pidatonya di acara itu dihiasi canda dan tawa.
“Meski pidatonya terkesan becanda, namun Megawati tentunya khawatir pencapresan Ganjar hanya didukung Hanura dan Perindo yang partai gurem yang tidak punya kursi di DPR.
Sedangkan dia bilang ada tiga partai lain, yang tentunya mengarah ke Golkar, PKB dan PAN yang hadir di acara Puncak Bung Karno itu adalah partai besar,” ucap Muslim.
“Jadi, di acara itu masih terbaca, Megawati dan Jokowi ada perang dingin,” sambungnya.
Megawati, kata dia, sudah terlanjur mengusung Ganjar atas desakan dan usulan Jokowi, hingga meninggalkan Puan Maharani yang telah digadang-gadang di internal PDIP.
“Ini pasti bikin Megawati kecewa pada Jokowi, karena tiga partai itu ada di bawah kendali Jokowi,” pungkas Muslim.
Diketahui, saat menyampaikan pidato dalam acara Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (24/6/2023) Megawati menyebut ada tiga partai yang hadir memenuhi undangan di acara tersebut namun belum memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
“Kalau di sini ada tiga (Golkar, PAN, PKB) itu yang saya bilang, ya mikir-mikir dulu dah. Tuh bapak-bapak, kan diketawain. Lho bener kan. Tapi saya bilang, ndak apa-apa, mau ikut boleh, endak ikut ya ndak papa, betul ndak? Merdeka!” ucap Megawati