Bandung Barat – Sudah menjadi rahasia umum bahwa ketersediaan stok darah di rumah sakit di Indonesia sangatlah minim hal ini dikarenakan program donor darah atau pun menjadi pendonor darah belum menjadi lifestyle di negeri ini.
Menurut badan kesehatan dunia (WHO) ketersediaan stok darah di bank darah, atau PMI mesti 2 % dari jumlah penduduk sebuah negara.Dalam rangka membudayakan kegiatan donor darah dan mendorong warga masyarakat menjadi pendonor darah, pengurus wilayah Kp. Sakola RW 11 Desa Cipatat kecamatan Cipatat bekerjasama dengan Pemerintahan desa Cipatat dan BPD Desa Cipatat melaksanakan kegiatan donor darah pada hari jum’at 28 April 2023,bertempat di Kp. Sakola RT 01 RW 11 di kediaman ketua RW 11 Poppy Hapipah (43) sekaligus ketua pelaksana kegiatan donor darah.
Kegiatan donor darah ini juga dalam rangka silaturahmi antar warga di moment idul Fitri tahun 1444 Hijriyah, masyarakat sangat mendukung baik dari warga sekitar Kp. Sakola bahkan warga sekitar wilayah kecamatan Cipatat hal ini terbukti dengan banyaknya warga yang mendaftar, serta warga yang ikut terlibat dari berbagai elemen dan ragam profesi mulai dari Keswa, Kader, Bidan, Kadus, para pekerja seni, para perias pengantin bahkan dari warga sekitar wilayah kecamatan Cipatat dari barbagai latar belakang profesi, setelah melalui test kesehatan terkumpul 33 labu kantong darah dari 33 pendonor.
Laporan terperinci dari 33 labu kantong darah dari hasil kegiatan donor darah sebagai berikut: golongan darah A 13 labu, golongan darah B 7 labu, golongan darah O 12 labu, golongan darah AB 4 labu sebagaimana tertuang dalam berita acara yang ditandatangani oleh Bu Dini Nuraeni amd keb. S Kep. Dari UTDPMIKBB.
“Saya Melalui kegiatan ini ingin mengajak dan mendorong kegiatan donor darah dan menjadi pendonor darah sebuah lifestyle sebagaimana telah terjadi di negara-negara berkembang lainnya,” Tutur Poppy Hapipah.
Irfan/Nted