JOURNAL NRWS | Sekolah Yayasan SMP Tunas Taruna Bakti yang Berada di Kecamatan Cipanas Cianjur kini jadi sorotan awak media. Pasalnya bangunan sekolah SMP Tunas Taruna Jaya tersebut diduga tidak layak untuk dijadikan tempat pembelajaran, Senin, (16/10/23).
Menurut salahsatu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa Yayasan SMP Tunas Taruna Jaya diketahuinya telah ada sejak tahun 2017 hingga saat ini.
” yang saya tahu Sekolah Yayasan SMP Tunas Taruna Jaya ini berdiri sejak tahun 2017 hinggan 2023 ini terus berjalan, dan untuk jumlah siswa kurang lebih ada 200 siswa siswi,” katanya kepada wartawan.
Selain SMP yayasan ini, sambung warga tersebut, juga ada sekolah PKBM dan untuk ruangan kelas belajar itu dibagi dua pembelajaran, ada yang pagi dan ada yang siang hingga sore, selain itu saya kurang tahu,” sambungnya.
Warga lainnya juga membenarkan jika Yayasan tersebut memang tidak layak untuk digunakan mengingat kondisi bangunan yang sudah harus diperbaiki.
” sebenarnya gedung SMP Tunas Taruna Jaya yang berupa rumah itu tidak layak dijadikan untuk belajar, karena kondisi bangunan sudah tidak layak, kayak rumah tidak layak huni mulai dari genteng yang mau rubuh atapnya dan ruanganpun cuman tiga, itu sangat tidak layak, dan takut ada hal tidak diinginkan terjadi,” ucapnya.
Sementara Kepaala desa Sindangjaya saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya belum mengetahui terkait SMP Yayasan Tunas Taruna Jaya tersebut.
” untuk SMP Yayasan Tunas Taruna Jaya yang berada di Kampung kemang saya tidak tahu soalnya tidak ada pemberitahuan atau izin ke pihak desa,” ungkapnya.
Sementata itu awak media kesulitan menemui Kepala Sekolah Tunas Taruna Jaya, bahkan saat akan dikonfirmasi melalui sambungan telfonpun kami tidak bisa memghubunginya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, melalui Kabid SMP, Helmi, mengatakan bahwa terkait keberadaan bangunan SMP Taruna Bakti yang diduga tidak layak untuk digunakan sebagai tempat belajar mengajar, Ia mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai sekolah tersebut.
” Itukan keberadaannya sudah agak lama. Nah itu bangunannya ada mungkin karena jumlah siswa yang agak meningkat dia tidak memiliki bangunan,” katanya kepada wartawan melalui sambungan telpon whatsap.
Selain itu Kabid juga mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengkroscek sekolah tersebut.
” meski saya sudah mengetahui informasi melalui operator sekolah namun besok saya akan kroscek kelapangan langsung, ini foto fotonya ada ngirim ke saya langsung cuman nanti saya akan berbicara dengan pihak sekolah biar per,” ujarnya.
Disinggung mengenai anggaran pihak dinas pendidikan menerangkan bahwa yayasan itu tidak memiliki anggaran lain selain dana BOS.
” gak ada anggaran yang diterima sekolah itu hanya BOS aja,” terangnya.
Disinggung mengenai ijin Oprasional Kabid mengatakan bahwa ijin bisa keluar jika sekolah tersebut telah memenuhi syarat.
” itu ijin oprasionalnya sebelum saya jadi Kabid, yang jelas ijin Oorasional itu harus memiliki syarat, harus memiliki siswa, ada sekolah artinya ada kelasnya. Jika tidak ada persyaratan itu tidak bisa keluar I’Onya,” tegasnya.
Sebagi informasi bahwa, sampai berita ini diterbitkan kami masih belum bisa menghubungi Kepala Sekolah. Lantas ada apa sebenarnya dengan yayasan SMP Tunas Taruna Jaya tersebut.
Tim