RagamSorot

Program “Cekas” Cianjur, Di Pertanyakan Efektifitasnya Oleh ATC

98
×

Program “Cekas” Cianjur, Di Pertanyakan Efektifitasnya Oleh ATC

Sebarkan artikel ini

Journal News-Cianjur, Bupati Cianjur Herman baru-baru ini telah melakukan peresmian Program Cekas Manjur. Yana mana melalui program unggulannya yang diberi nama Cek Kesehatan (Cekas), Pemerintah Kabupaten Cianjur ingin semua masyarakat Cianjur untuk mengecek selalu kesehatannya. Hal itu disampaikan Bupati Cianjur, pada sambutannya (07/10/2022).

“Bapak ibu Pemerintah Kabupaten Cianjur mempunyai program yaitu Cekas (Cek Kesehatan) sehingga saat ini masyarakat harus selalu mengecek kesehatannya agar dapat mengetahui penyakit apa yang ada didalam tubuhnya,” terang Bupati.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Namun, menurut Aliansi Transparansi Cianjur (ATC) Program Cekas Manjur itu sangat bertolak belakang dengan fakta kondisi masyarakat Cianjur di lapangan. Sebab khusus nya masyarakat Cianjur yang kurang mampu atau miskin pada saat berobat dan di rawat inaf di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, warga yang sakit itu tidak mendapat pelayanan yang baik, dan terkesan para perawat RSUD itu memberikan muka kusam terhadap pasien yang menggunakan BPJS (Pasien kurang mampu,Red). Ucap Hendry Ketua Alinsi Transparansi Cianjur (ATC) pada media. (07/10/22).

Hendry menambahkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Cianjur, yang tercatat pada data Standar Pelayanan Minimal (SPM), warga Cianjur yang mengidap penyakit diabetes berada di angka 59,77% di tahun 2022. “Penanganan penyakit Diabetes Mellitus masih di angka 59,77% dan jika diangkakan sebesar 15.358,” (Lima Belas Ribu) lebih. Penyakit Diabetes ini sangat berbahaya karena dapat menjadi pintu awal penyakit lainnya.

Seperti yang dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. Frida Laila Yahya, orang yang mengkonsumsi kadar gula tinggi beresiko terkena penyakit diabetes.
“Nah, komplikasi dari diabetes bisa ke penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal,” Terang dr.Frida Laila Yahya pada media belum lama ini.

dr. Frida Laila menjelaskan, penyakit diabetes di Cianjur rata-rata dialami oleh lansia. Akan tetapi masyarakat yang dikategorikan berusia muda pun kini mulai terdeteksi menderita penyakit diabetes. “Kebanyakan lansia, tetapi di usia produktif juga sudah mulai banyak,” ungkapnya.

Sementara itu di tempat terpisah, tokoh warga Cianjur Yanyan Mulyana ikut bicara terkait Program Cekas Cianjur Manjur. Jika mengacu pada data yang diungkap pihak Dinkes Cianjur, artinya Program Cekas itu belum siap di luncurkan. Jangan sampai terus menggulirkan dan mencanangkan Program kerja yang baru yang hanya digunakan kamuflase dalam hal mengambil anggaran APBD Cianjur.

Karena saya yakin, setiap program yang di buat atau di canangkan oleh Bupati Cianjur itu, tentunya tidak lepas dari yang namanya anggaran maupun biaya untuk kegiatan program itu sendiri. Jangan sampai menghambur-hambur anggaran pemerintah begitu saja, dalam artian cuma-cuma buang dana APBD. Terkait Program Cekas Manjur, itu perlu di evaluasi. Tegas Yanyan. (07/10/22)

Laporan: Aning

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *