JOURNAL NEWS | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengumumkan penurunan tiket pesawat ke sejumlah wilayah yang masuk destinasi wisata utama.
Dalam unggahan bersama @persona.Indonesia Sandi menyebut harga tiket pesawat turun seiring menurunnya haga avtur.
Sejak idul fitri pada 2022, harga avtur mengalami kenaikan seiring naiknya harga minyak dunia.
Namun dalam penurunannya harga avtur dalam bebera pabulan terakhir, sejumlah maskapai menurunkan harga tiket penerbangan.
Dalam keterangannya senin 16/01/23 Sandiaga Salahudin Uno “Semoga dengan harga yang lebih terjangkau ini makinmeningkatkanminat wisatawan untuk jalan jalan di Indonesia saja sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi dan menciptakan lapangan kerjayang lebih banyak lagi”.
Setidaknya terdapat tiga rute dengan harga ayang turun untuk dipromosikan di unggahan tersebut, yaitu rute Jakarta-Bali dengan tarip sekitar Rp700.000 dari sebelumnya Rp1,3 juta-Rp3 juta, lalu ada tarip Jakarta – Jogja dengan tarip sekitar Rp400.000 dari biasanya Rp800.000 – Rp 1Juta dan meski demikian, penurunan harga tiket dinilain pengamat sebagai tren siklikal yang kerap terjadi sejalan dengan turunnya permintaan pada awal tahun penurunan harga denan biasanya memang terjadi setelah pekan kedua di awal tahun seriring dengan turunnya permintaan.
Melandanya harga avtur bukan menjadi katalis utama yang mendorong tren penurunan harga tiket pesawatv saat ini.
Lantaran harga bahan bakar pesawat telah menunjukan pelemahan sejak Desember lalu, Gerry Soejatman salahsatu Pemerhati Penerbangan dari jaringan Penerbangan Indonesia mengatakan,” karena demand tinggi, harga tiket menempel atau sedikit di bawahTBA (tarif batas atas).Kalau turun deman (permintaan ) turun ya harga tiket akan turun’ungkapnya.
Penurunan ini juga dinilai tidak langsung memberikan dampak besar ke minat masyatakat lantaran minat masyarakat berwisata bergabtung dari kondisi kebutuhan pada periode penurunan tiket tersebut.
minat masyarakat bisa saja terdorong dari momen libur Imlek dan harga diperkirakan masih akan rendah hingga kuartal II 2023.