Journal News.id_Keerom // Badan Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Keerom menggelar seminar akhir Masterplan Pengembangan Peternakan Kabupaten Keerom, pada Jumat (2/12/2022) bertempat di Aula Kantor Bapelitbangda, Jl. Transpapua, Arso Kota.
Kegiatan itu dibuka oleh Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP yang diwakili oleh Sekdakab Keerom Trisiswanda Indra N. S.Pt.,M.Si, turut hadir diantaranya Asisten Setda Keerom, Kepala Bapelitbangda, Para Pimpinan OPD, Para Kepala Distrik dan Kepala Kampung se- Kabupaten Keerom, juga hadir Dekan Fakultas Peternakan, Universitas Papua Manokwari Ir. Deny Iyac, S.Pt., M.Sc., IPU Bersama dengan rombongan Tim Kajian Masterplan Pengembangan Peternakan di Kabupaten Keerom.
Bupati Keerom Piter Gusbager dalam sambutannya yang disampaikan melalui Sekda Keerom Trisiwanda indra mengatakan bahwa pengembangan peternakan di wilayah Kabupaten Keerom merupakan bagian dari visi dan misi kepala daerah khususnya yang berkaitan dengan pemantapan inovasi, daya saing dan percepatan pembangunan ekonomi berbasis potensi unggulan serta percepatan pembangunan di Kawasan Perbatasan Negara.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Keerom kami sangat berbangga dan berterima kasih karena Masterplan Peternakan ini dapat selesai dikerjakan,” ungkap Sekda Keerom.
Ia menuturkan bahwa penetapan pengembangan Kawasan pertanian dan peternakan Nasional mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 50/Permentan/CT.140/8/2012, dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 43/Kpts/PD.410/T/2015, dengan melihat posisi strategis Kabupaten Keerom dengan lima kawasan zona Agroekologi.
“Zona I untuk Kawasan Hutan Lindung, Kawasan II untuk Perkebunan (Budidaya tanaman Tahunan), Zona III untuk Wanatani, Kawasan IV untuk tanaman pangan dan Zona V bertanah gambut/rawa untuk pertanian lahan basah dan perikanan darat dimana kawasan tersebut merupakan potensi besar jika dimanfaatkan dengan optimal tentunya dapat mengangkat hayat hidup masyarakat Keerom menuju tingkat kesejahteraan yang lebih baik, “jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut sekda menjelaskan pengembangan Kawasan peternakan berbasis pada potensi sumberdaya terutama sumberdaya pakan ternak dengan pengarustamaan pada upaya pengintegrasian antara komoditas pertanian dan peternakan, maka diharapkan adanya hubungan saling menguntungkan (symbiosis dan mutualisme). Sektor usaha pertanian diharapkan mampu menyediakan sumber pakan bagi ternak dan sebaliknya sektor usaha peternakan mampu menjadi pendukung usaha tani tanaman dan perikanan darat yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” bebernya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Papua, IR. Deny Iyac mengatakan bahwa berdasarkan penelitian di Kabupaten Keerom, kami sarankan untuk dilakukan budidaya peternakan secara intensive dan ekstensive.
“Berdasarkan kajian yang telah dilakukan ada beberapa wilayah yang kami sarankan juga kami potret banyak sekali pakan ternak yang sangat melimpah dengan kualitas nutrisi atau gizi yang baik. Maka ketercukupan permintaan pakan dari ternak akan mencukupi bahkan berlebih. Dari segi sumber daya manusia saya melihat mereka (Peternak/Petani) itu sendiri telah memiliki teknik- teknik dan dasar- dasar budidaya ternak namun perlu di damping atau dilakukan pembinaan/ pendampingan intens dari stake holder terkait, “ ungkapnya.
Kami siap berkomitmen membantu Pemerintah Daerah untuk meningkatkan berbagai potensi unggulan Pertanian dan Peternakan di Kabupaten Keerom. Melalui visi misi Bupati dan Wakil Bupati Keerom serta semua SKPD yang ada untuk mewujudkan Kabupaten Keerom sebagai sentra Pertanian dan Peternakan di Provinsi Papua,” tutup Dekan Fakultas Peternakan Unipa Manokwari tersebut.
Penulis : Zul Amri