Indramayu. Budaya adat desa di Kabupaten Indramayu mulai dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur terhadap nenek moyang terdahulu, seperti halnya saat ini yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu melakukan acara Unjungan Buyut Suro.
Kegiatan adat desa setahun sekali di Desa Pagirikan dilaksanakan secara sakral dimulai dengan doa bersama tetuah adat serta masyarakat setempat dihalaman Balai desa Pagirikan.
Kemudian dilanjut melakukan Karnaval kereta kencana bersama camat, kuwu, tokoh masyarakat, perangkat desa serta diiringi antusias masyarakat mengelilingi sekitar Desa Pagirikan, Desa Pasekan serta Kecamatan Pasekan lalu kembali ke tempat semula.
Usai melakukan pawai Kuwu H.Mustopha melalui Ketua Panitia H.Karno mengatakan, kegiatan ini dalam rangka karnaval Unjungan Buyut Suro, adapun hiburan yang disajikan untuk masyarakat pagelaran sandiwara dan malamnya pengajian.
“Kegiatan ini rutinitas adat desa setiap setahun sekali unjungan Buyut Suro sebagai wujud memberikan doa terhadap leluhur dan menciptakan semangat gotong-royong bersama masyarakat tercipta”. Ujarnya.
Dikatakan pula, adat desa dalam setahun dilakukan tiga kali yakni Unjungan, Mapag Sri dan Sedekah Bumi guna sebagai ungkapan rasa syukur serta supaya terhindar dari marabahaya agar masyarakat setempat makmur.
“Adat desa yang dilakukan Desa Pagirikan dalam setahun ada Unjungan, Sedekah Bumi serta Mapag Sri yang dilaksanakan bertujuan terciptanya masayarakat supaya makmur” pungkas H.Karno.
