Journal News.id // Almarhum Asher Yemel (22) mahasiswa Keerom yang menempuh pendidikan di KOta Manado Sulawesi Utara tiba di rumah duka Kampung Yuruf Distrik Yaffi pada tanggal 22 maret 2024.
Hal itu disampaikan Yohanes Nabar mewakili keluarga, Selasa (23/4/24). Dia mengatakan pemulangan jenasah sempat mengalami kendala karena adanya bencana alam di Kota Manado.
“Saat itu bandara Samratulangi tertutup oleh abu vulkanik, almarhum pada tanggal 19 sudah berada di kargo bandara, tetapi karena adanya bencana jenasah akhirnya dikembalikan lagi ke RS. Bhayangkara Manado,” terangnya.
Sambungnya, agar jenasah bisa segera diberangkatkan pada tanggal 21 April kami mencari alternatif lain membawanya melalui jalan darat menuju Provinsi Gorontalo untuk di berangkatkan dan tiba pada tanggal 22 April di Jayapura.
“Setibanya di Jayapura Almarhum langsung di bawa ke kampung halamannya di Yuruf dan diserahkan langsung oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan kepada keluarga Almarhum.” bebernya.
Disebutkan, Pemerintah Kabupaten Keerom dalam hal ini Bapak Bupati Gusbagertidak hanya memberikan bantuan untuk pemulangan almarhum sajatetapi juga komsumsi dalam doa syukur.
“Atas nama keluarga besar kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang tak terhingga kepada Pemerintah Kabupaten Keerom dalam hal ini Bapak Bupati Keerom Piter Gusbager melalui Dinas Pendidikan atas kepedulian dan dukungannya yang sangat besar kepada kami keluarga dan masyarakat Kabupaten Keerom, semoga Tuhan menjaga Bapak Bupati” ucapnya.
Lebih lanjut Yohanes menegaskan bahwa kami sangat bersedih atas adanya berita hoaks yang menyebutkan bahwa anak kami meninggal karena terlantar dan kelaparan akibat kurangnya perhatian dari pemerintah daerah.
“Tidak ada itu, justru anak kami kuliah secara mandiri yang di biayai langsung oleh orang tua dan memang tidak terdaftar dalam pembiayaan pemda. Almarhum saat ini sudah di kebumikan di kampung halaman, “mohon doanya,” pungkasnya.
(@mrizul)