Daerah

KAPOLSEK BLANAKAN DAN KANIT RESKRIM JEMPUT BOLA DALAM PERISTIWA KORBAN BULYING

51
×

KAPOLSEK BLANAKAN DAN KANIT RESKRIM JEMPUT BOLA DALAM PERISTIWA KORBAN BULYING

Sebarkan artikel ini

JOURNAL NEWS // Blanakan Subang.Journalnews id/Peristiwa perundungan yang menimpa salah satu murid SDN Tegal Tangkil Desa Jayamukti Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat yang berinisial AR ini,diduga karena korban menolak memberikan uang yang diminta pelaku, sehingga Korban dipukuli oleh teman nya.

Saat ini korban tengah dirawat intensif di ruang ICU RSUD Subang dan Kondisi AR belum sadarkan diri sejak dilarikan ke rumah sakit.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kapolsek Blanakan dan Kanit Reskrim PPA Kecamatan dan pihak sekolah menjenguk Korban dan menanyakan Kronologis kejadian kepada Keluarga Korban.

Atas petunjuk Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu SH.S.I.K.MH melalui kapolsek Blanakan Iptu Andri Sugiarto S.I.P M.A.P menjelaskan,

“Dari Pihak Keluarga Korban belum ada laporan atau pemberitahuan kepada pihak kepolisian tapi Kapolsek Blanakan dan Kanit Reskrim jemput bola untuk kasus bullying ini ” Ujar Kapolsek Blanakan

Menurut keterangan keluarga yang bernama Sarti, korban AR sebelumnya sempat mengeluhkan sakit kepala yang hebat disertai muntah-muntah.Sebelum nya tidak sadarkan diri, korban mengaku kepada orang tuanya bahwa ia dipukul oleh tiga kakak kelasnya yang masing-masing berinisial M, D, dan O, siswa kelas 4 dan kelas 5 di sekolah yang sama.

“Kejadiannya pas jam istirahat sekolah, AR kena kekerasan fisik karena gak mau memberikan uang sama ketiga temannya ini,” Terang Sarti.

Sementara, Kapolsek Blanakan Iptu Andri Sugiarto S.I.PM.A.P, menyatakan,bahwa pihaknya jemput bola dalam melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan perundungan ini.

“Kami sudah mengintrogasi beberapa saksi, termasuk guru dan teman-teman korban. Penyelidikan ini akan kami lakukan secara menyeluruh untuk memastikan kejadian yang sebenarnya,” ujar Iptu Andri.

Kapolsek Blanakan juga menghimbau kepada fihak sekolah agar lebih memperhatikan anak-anak didiknya pada jam istirahat secara bergantian, dan peka terhadap situasi di lingkungan sekolah jangan malah Acuh tidak peduli. Ujar Iptu Andri (Bebeng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *