JOURNAL NEWS, CIANJUR – Kepala Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, H. Ahmad Dedi Suharyadi mengungkapkan banyak terimakasih kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Cianjur dan Rumah Yatim.
“Alhamdulillah saya selaku kepala desa sangat bahagia, dengan adanya program dari yayasan Amil Zakat Al-Azhar dan Rumah Yatim. Tentunya ini, bisa membantu warga masyarakat Desa Sukawangi dalam pemulihan pasca bencana gempa bumi.” Ujar Kades Dedi saat berikan sambutan pada kegiatan peresmian program Kampung Perubahan, Kamis (31/08/2023) kemarin.
Selanjutnya, bagaimana supaya masyarakat Desa Sukawangi ini bisa teredukasi untuk menuju sejahtera, terpenuhinya kebutuhan perekonomian, pendidikan dan kesehatan. Karena dalam program kampung perubahan ini konsepnya membangun instrumen ilmu, maka langkah awal yang namanya saung ilmu, berarti tempat mengedukasi warga masyarakat, baik tentang pertanian, pendidikan, agama dan lain sebagainya. Saya harapkan dengan adanya saung ilmu ini mudah-mudahan ada perubahan dan meningkatkan segala bidang di Desa Sukawangi ini, tegas H, Ahmad Dedi.
Sementara itu, Bejo Wismono Direktur Rumah Yatim menuturkan, Kampung Perubahan adalah program untuk pemberdayaan masyarakat. Kenapa kami memilih di Desa Sukawangi ini, karena bidang programnya cukup banyak, kita lebih fokus dibidang ekonominya, mulai dari pertanian, karena pertanian disekitar sini ada beberapa masalah yang harus dibereskan, dari mulai pembiayaan di awal kemudian cara pertaniannya. Terang Bejo.
Kemudian juga dengan program-program yang lainnya misalkan dengan kemandirian ketahanan pangan seperti warga menanam disekitar rumahnya. Kemudian kami juga membantu UMKM yang ada disini, supaya usahanya bisa berjalan. Jadi kalau program Kampung Perubahan dengan saung ilmu, itu merupakan sarananya, sebagai tempat interaksi, edukasi juga tempat untuk merancang berbagai program. Maka dari itu, dibentuklah kelembagaan lokal yang nantinya, akan bertanggungjawab tentang program-program pada Kampung Perubahan.
Bejo menambahakan, tentunya dalam pelaksanaan prorgram Kampung Perubahan ini, harus senantiasa berkoordinasi dengan aparat setempat, mulai dari pemerintah Desa (Pemdes), RW sekaligus juga masyarakat. Dengan begitu, nanti akan diketahui potensi apa yang ada di kampung tersebut yang bisa dikembangkan bareng-bareng.
Jika program yang sudah ada itu bisa kita kembangkan, kemudian kita berimprovisasi. Misalkan pengadaan pupuk, lalu potensi peternakannya, bisa ga limbah peternakannya dijadikan pupuk pertanian-pertanian atau lain sebagainya yang bermanfaat untuk warga sekitar. Hanya perlu dipahami oleh para pihak, bahwa dalam pelaksanaan program Kampung Perubahan ini, perlu proses yang dilakukan secara bertahap. Pungkas Bejo.
Senada dengan Bejo, Rahmatullah Sidik selaku Wakil Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar mengatakan, Kampung perubahan ini adalah sinergi dan kolaborasi antara rumah yatim dan LAZ Al Azhar. Dalam hal ini kami fokus di pemberdayaan pengelolaan dana zakat, inpak sedekah dan wakaf. Kami hadir di Cianjur ini, adalah dalam rangka melakukan program recovery pasca gempa bumi yang terjadi lalu.
Dimana banyak lembaga lain yang sudah menyelesaikan program yang fokus pada emergensi. Maka LAZ Al Azhar dan Rumah Yatim fokus pada recovery ekonomi, sosial dan juga infrastruktur yang ada di Desa Sukawangi ini. Las Al Azhar dan rumah yatim ini mendampingi masyarakat dalam rangka untuk mengangkat kearifan dan budaya lokal yang ada disini, serta meningkatkan potensi dari masyarakat yang ada di Desa Sukawangi.
Perlu saya tekan kan, bahwa dalam menjalankan program kampung perubahan ini tidak mempunyai unsur-unsur politis. Kampung Perubahan hadir jauh sebelum ada diskusi tentang perubahan-perubahan secara politis. Beber Rahmatullah Sidik.
(FUL)