Journal News.id // Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom, Trisiswanda Indra, N. S.Pt., M.Ak menjelaskan bahwa keterlambatan pencairan Tunjangan Penghasilan Guru (TPG) dan Tunjangan Tambahan Penghasilan kepada ASN ini terjadi karena adanya gangguan jaringan beberapa waktu lalu menjelang hari raya Natal.
Hal tersebut dikatakannya, pada Kamis (4/1/24) di Arso, Kabupaten Keerom. Sekda Indra mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima sejak terjadinya gangguan jaringan semua sistem dikerjakan secara manual.
“Jadi dari pihak keuangan mereka menyiapkan SP2D lalu langsung mengirimkannya secara manual ke pihak Bank. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2023, saya masih terus memantau sampai dengan pagi hari ada beberapa alokasi anggaran yang telah dilakukan pemindah bukuan ke rekening penampung,” jelasnya.
Sambungnya, jadi untuk Tamsil (Tambahan Penghasilan) bagi guru disampaikan bahwa TPG PNSD (Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah) untuk Triwulan IV sampai dengan Desember 2023 itu memang pengajuannya baru masuk setelah libur.
“Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran TPG sebesar Rp. 5.474.681.290,-. Kemudian tunjangan profesi guru tambahan transfer daerah triwulan III sebesar Rp. 234.013.416,-. Lalu juga ada Tamsil sebesar Rp. 510.000.000,- dan juga ada tunjangan khusus yaitu sebesar Rp. 2.475.554.700,-. Jadi total SP2D per 31 Desember 2023 untuk guru sendiri itu total sebesar Rp. 8.694.249.406,- milyar,” ungkapnya.
Lanjut Sekda Indra menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan Kadis P dan P Kabupaten Keerom untuk melakukan pemindah bukuan untuk selanjutnya dapat salurkan.
“Diharapkan kepada ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Keerom tidak perlu membuat suatu aksi yang tidak penting dan dapat merugikan diri sendiri. Agar di pahami bersama bahwa keterlambatan akibat adanya gangguan dan kurangnya SDM di Keuangan, “Saya pastikan mulai besok semua sudah tersalurkan,” tutupnya.
(@mrizul)