Ragam

Jelang Pemilu, Bupati Minta Peningkatan Kewaspadaan Dini
**Sebut Isu Agama dan Suku Paling Rawan

90
×

Jelang Pemilu, Bupati Minta Peningkatan Kewaspadaan Dini<br>**Sebut Isu Agama dan Suku Paling Rawan

Sebarkan artikel ini

Journal News.id.KABUPATEN CIREBON -, Menjelang tahun politik yang dimulai 2023 mendatang hingga pelaksanaan pemilihan umum pada 2024, situasi wilayah dapat menghangat dan bahkan terganggu jika terdapat gesekan pada masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya maksimal dalam mencegah terjadinya perpecahan akibat perbedaan pandangan dalam politik.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menggelar Sinergitas antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa dengan TNI/Polri, dalam rangka cipta kondisi wilayah yang aman dan kondusif jelang Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 Angkatan ke-III Tahun 2022, Senin (26/9/2022) di Ballroom Apita Hotel Cirebon. Selain dibuka langsung oleh Bupati Cirebon, Drs. H. Imron M.Ag, kegiatan ini mengundang Kasatgaswil Jabar Densus 88 Anti Teror Polri sebagai narasumber.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dikatakan bupati, kewaspadaan dini tingkat desa menjadi kunci kondusifitas wilayah. Pasalnya, bupati melihat gesekan awal terletak di tingkat bawah.

“Masyarakat harus solid agar tidak mudah dipecah belah. Peran desa juga sangat besar untuk mendeteksi kerawanan yang mungkin akan berkembang lebih besar lagi,” ujar Imron.

Dijelaskan Imron, sebagai negara Pancasila, Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras dan agama. Dengan alasan toleransi, justru oknum tidak bertanggungjawab memanfaatkannya untuk melakukan adu domba masyarakat.

“Isu agama dan suku budaya adalah yang paling gampang dimasuki. Maka dari itu, masyarakat tidak boleh terpancing jika ada oknum yang coba memancing keributan. Tetap jaga kondusifitas dan tentu toleransi tetap dikedepankan,” tambahnya.

Dalam sisi tahun politik juga, Imron meminta kepada masyarakat lebih dewasa dalam menentukan pilihan. Artinya, perbedaan pilihan dalam politik bukan dijadikan alasan untuk bermusuhan.

“Perbedaan politik itu sebuah hal yang sangat wajar. Tetapi, warga tidak boleh untuk menjauhi dan bahkan memusuhi sesama warga yang tidak sepilihan. Saling menghormati dan dewasa dalam berdemokrasi,” terangnya.

Diakhir, Imron juga mengapresiasi kinerja TNI/Polri yang senantiasa mengoptimalkan kerja-kerja intelejen dalam mencegah perpecahan pada masyarakat. Termasuk juga keberadaan Bhabinmas serta Babinsa yang turut serta menjaga ketenangan masyarakat.

“Netralitas menjadi kunci TNI/Polri dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara. Terima kasih atas kinerjanya selama ini yang terus menjaga kondusifitas pada masyarakat,” tutupnya.

Laporan:Sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *