Tegal – Gerhana Indonesia DPD Jawa Tengah
Harapan baru bagi dunia pendidikan dasar tampak jelas di SD Negeri Jembayat 04, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025, yang didanai melalui APBN, kini berjalan dinamis dengan hasil awal yang mulai terlihat oleh masyarakat sekitar.
Di tengah maraknya sorotan terhadap sejumlah pelaksanaan revitalisasi sekolah di berbagai daerah, SDN Jembayat 04 justru menunjukkan komitmen kuat untuk melaksanakan amanah negara dengan transparan dan tepat regulasi. Pola swakelola yang menjadi inti program ini berhasil diterapkan secara nyata melalui peran aktif Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP), para guru, warga, dan lingkungan sekitar.
—
Klarifikasi Resmi Kepala Sekolah: Swakelola Tetap Menjadi Ruh Revitalisasi
Kepala Sekolah Ibu Pariyati memberikan penegasan bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan tetap dalam kendali pihak sekolah. Ia juga mengklarifikasi bahwa Pelaksana hadir sebagai tim teknis pendamping, bukan pihak ketiga yang mengambil alih proyek pembangunan.
> “Sekolah tetap mengelola sendiri, sesuai pedoman dari pemerintah. Pendampingan teknis dilakukan untuk memastikan kualitas pembangunan sesuai standar,” jelas Ibu Pariyati.
Pendekatan ini memastikan bahwa setiap langkah pembangunan tidak hanya dipertanggungjawabkan secara administratif, tetapi juga berorientasi pada kualitas hasil dan keselamatan pengguna sekolah di kemudian hari.
—
Menindaklanjuti laporan warga, Gerhana Indonesia melalui Satgasus segera turun melakukan observasi langsung. Pemeriksaan dilakukan secara profesional melalui dokumentasi visual, wawancara, hingga pemeriksaan progres fisik di lokasi.
Ketua Satgasus Gerhana Indonesia DPD Jawa Tengah, Mas Ree, menyampaikan apresiasinya:
> “Kami bersyukur bahwa pelaksanaan revitalisasi di SDN Jembayat 04 ini selaras dengan regulasi dan prinsip swakelola. Ada pemberdayaan masyarakat, ada pergerakan ekonomi lokal, dan yang terpenting: ada semangat menjaga amanah negara.”
Pengawasan yang dilakukan tidak bertujuan mencari kesalahan, melainkan memastikan keadilan dan kualitas benar-benar hadir untuk masa depan pendidikan.
—
Gerhana Indonesia mencatat sejumlah dampak positif di lapangan:
‘ Pekerjaan fisik progresif dan sesuai spesifikasi
‘ Pekerja berasal dari wilayah sekitar sekolah
‘ Perputaran ekonomi lokal meningkat
‘ Kepercayaan warga terhadap sekolah semakin tumbuh
Semua ini menunjukkan bahwa revitalisasi bukan hanya pembangunan gedung, tetapi juga pembangunan kepercayaan, pemberdayaan sosial, dan peningkatan mutu layanan pendidikan.
—
Gerhana Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal program revitalisasi di Kabupaten Tegal. Ketika terjadi penyimpangan, pihaknya hadir untuk mengoreksi. Ketika program berjalan baik, penghargaan patut diberikan.
> “Kami akan terus mendampingi hingga program selesai, agar manfaatnya benar-benar dirasakan peserta didik sebagai penerus bangsa,” tutup Mas Ree.
