Daerah

Dua Oknum ASN Kodya Cirebon, Diduga Terlibat Jual Beli Honorer

155
×

Dua Oknum ASN Kodya Cirebon, Diduga Terlibat Jual Beli Honorer

Sebarkan artikel ini

 

JOURNAL NEWS // Kota Cirebon, Dua Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga Terlibat Jual Beli Honorer, Mereka diduga terlibat Kasus jual beli perekrutan pegawai Honorer untuk tenaga di Dinas PUPR Kota Cirebon. Selasa, 04/06/2023

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kedua Oknum ASN itu adalah Mantan Kabid PUPR Mulyaman dan Anggota Satpol-PP Kota Cirebon. Dan Saat ini, mantan Kabid PUPR tersebut pindah ke Dinas PL KB dan Tohir (Jalal) masih berdinas di Satpol-PP Kota Cirebon.

Kedua Oknum ASN tersebut diketahui selaku penerima uang Fantasis besar dari (S). Pemuda 25 tahun ini warga Kelurahan Warubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Ia membayar demi menjadi tenaga Honorer di Dinas PUPR Kota Cirebon.

Menanggapi aduan warga yang diduga telah tertipu. Moh Juanda, Ketua DPC PWRI Kabupaten Cirebon beserta tim mendatangi Kantor Dinas PUPR Kota Cirebon bermaksud bisa bertemu dengan mantan Kabid Mulyaman ternyata sudah pindah Dinas PL KB Kota Cirebon, karena tidak berjumpa dengan Kabid mantan Kabid PUPR Mulyaman Tim dari DPC PWRI mendatangi Kantor Dinas Satpol-PP dan bertemu Sekdis Satpol-PP, Sandi mengatakan alangkah baiknya ngobrol dengan Kasatpol PP langsung sebagai atasan Tohir (Jalal) biar lebih jelas dan akurat, tak lama kemudian Kasatpol PP Edi menemui awak media beserta tim dari DPC PWRI.

Ketua DPC PWRI kab. Cirebon Moh Juanda menyampaikan tujuannya bahwa oknum anggota Satpol-PP Kota Cirebon Tohir (Jalal) patut diduga melakukan Jual Beli Honorer bersama ASN dari mantan Kabid PUPR Mulyaman.

Kasatpol PP (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja) Kota Cirebon, Edi dengan gaya sedikit nyolot terhadap media dan tim PWRI lantang mengatakan “Mas mas mau di tulis mau di laporkan silahkan saya tidak menghalanginya” kalau secara kedinasan akan di beri SP dan mas mas tidak perlu tau saya mau ngasih SP atau tidak itu bukan urusan mas mas tapi urusan Satpol-PP di sini. Ucap Kasatpol PP Edi dengan nada lantang.

Lanjut Edi, saya lebih baik membina 90 orang yang mau bekerja dari pada membina orang yang tidak mau kerja (Tohir), jangan kan mas mas yang TLP, saya di sini sebagai atasan susah untuk menghubungi Tohir jika sudah keluar apa lagi tidak ada agenda kegiatan sulit karena HP nya selalu of bahkan ganti ganti nomor berkali kali, jika mau ketemu Tohir mas mas datang hari Senen pagi pasti ada karena ikut apel. Pungkas Edi.

Menanggapi ucapan Edi terkesan nyolot dengan gayanya bahkan dinilai tidak menghargai saat menemui awak media, Edi memakai sendal jepit di saat jam kerja, bahkan terkesan menakut nakuti media dengan tampang sinisnya dan menolak saat Tim DPC PWRI meninta no wa Edi, buat apa lah.

Melihat gaya dan intonasi Kasatpol PP Kota Cirebon Edi, tim DPC PWRI Kab. Cirebon meminta pamit di rasa sudah cukup karena menghindari perdebatan yang seakan ada apa dengan Kasatpol PP Edi ini, ada yang mau mengklarifikasi terkait anak buahnya bermain jual beli jabatan kok Edi bukannya lembut dalam sambutan Mala ngegas dan nyolot penyampaian terhadap tim PWRI. Ujar Moh Juanda.

 

Laporan : Wadira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *