Daerah

Diduga ada ketidak Transparan dengan harga Pupuk Bersubsidi di Desa Pegagan kidul, ini Jawaban Rahkman Pemilik Kios

169
×

Diduga ada ketidak Transparan dengan harga Pupuk Bersubsidi di Desa Pegagan kidul, ini Jawaban Rahkman Pemilik Kios

Sebarkan artikel ini

Journalnews// Cirebon, – Baru-baru ini Riuhnya kabar tak sedap isu mengenai ketidak terbukaan harga pupuk bersubsidi sehingga menyeruak lantaran sejumlah petani di desa Pegagan kidul kecamatan kapetakan kabupaten Cirebon Jawa Barat. Tak bisa mendapatkan nota rincian jelas dari harga (1) satu Paket pupuk bersubsidi dan pihak kios juga mewajibkanya membeli pupuk cair atau pengganti poshka, sehingga pemilik kios diduga menjual harga pupuk melebihi Harga Eceran Tertinggi ( HET).

Dengan adanya rumor keluhan dari beberapa petani setempat yang mempertanyakan rincian daftar harga (1) satu Paket pupuk bersubsidi dan mewajibkan petani untuk membeli pupuk poshka cair, hal tersebut ternyata hanya sebuah kesala pahaman dalam mendapatkan sebuah informasi atau terjadi mis komunikasi,” Kata Rahkman pemilik kios saat dikonfirmasi awak media sabtu didampingi Bhabinkamtibmas (24/02/2024).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Lebih lanjutnya Rahkman menjelaskan, kami menyalurkan pupuk bersubsidi ini sudah sesuai dengan RDKK melaui EA Lokasi dalam penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani, adapun untuk Harga pupuk HET dari Pemerintah sebesar RP. 225 ribu, per (1) kwintal nya.

Terkait dengan daftar Rincian harga (1) satu paket pupuk bersubsidi di kios kami itu tergantung petaninya mau ditulis dengan rincian atau hanya jumlah totol saja di nota. Kebanyakan petani kita membeli pupuk urea yang (1) paket tersebut mereka kebanyakan hanya meminta ke kami jumlah total saja, jadi apa yang dituduhkan ke kami itu tidak dibenarkan, karena kami selama ini sudah banyak membantu petani dan transparan dengan aturan yang ada, serta sesuai dengan apa yang petani minta kami selalu usahakan,” Tegasnya

Selain itu, Juga terkait dengan tudingan bahwa kami mewajibkan petani untuk membeli Pupuk Poshka Cair yang kata petani diwajibkan membeli dikios kami itu dengan membeli (1) satu paket ini juga tidak dibenarkan, karena selama ini kami welcome bagi petani siapa saja yang tidak mau membeli atau mengambil pupuk cair tersebut artinya kami tidak mewajibkan atau memaksakan petani, namun yang jadi masalahnya pupuk poska dari pusat memang datangnya kerap terjadi keterlambatan jadi alangkah baiknya kami mengantisipasinya dengan pupuk pengganti seperti Pupuk Poshka Cair ini, Terangnya.

Masih menurutnya, perlu diketahui bahwa Pupuk Poshka cair ini tidak diperjualkan bebas bahkan banyak sebagian masyarakat petani menginginkannya karena dapat mengantisipasi keterlambatan datangnya pupuk urea Poshka, adapun jumlah total pembelian (1) satu paket pupuk tersebut untuk sawah seluas satu bauh itu sebesar Rp. 625 ribu, totalnya. Kalupun lebih dari harga tersebut petani itu sendiri meminta jatah pupuk lebih dengan mengambil jatah untuk masa tanam berikutnya, Jelas Rahkman pemilik kios di desa pegagan kidul

Laporan: Wadira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *