JOURNAL NEWS // Tasyakur Binni’mah dan evaluasi penyelenggara ibadah Haji tahun 1445 H/ 2024 M , Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, nyata hari ini 31 Juli 2024 sedang dilaksanakan, itulah tema kegiatan yang bertempat di Hotel Sangga Buana Kecamatan Pacet. Mengenai fasilitas cukup menunjang sesuai harapan.
Dihadiri kegiatan tersebut selain para KUA Kecamatan diantaranya KUA Kecamatan Pacet, danlainya berjumlah 50 orang kurang lebih, terutama yang berkompeten yaitu Kepala Kemenag Kabupaten Cianjur, H, Ramlan Rustandi dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Provinsi Jawa Barat. H. Ajam Mustajam serta jajaran, tentunya ada sambutan dari pihak Kemenag.
Acara ini dengan rangkaian kegiatan diantaranya pemberian penjelasan tentang ibadah haji, yang telah dilaksanakan tahun ini, lebih penting bersilaturahmi antara Kemenag dengan para KUA.
Lanjut. Keterangan Kepala Kemenag Kabupaten Cianjur. H. Ramlan kepada Media saat diwawancara bahwa.
Karena ini bagian dari tahapan pelayanan kepada jemaah haji dari mulai persiapan pelaksanaan pasca evaluasi bagian dari proses pelaksanaan di pasca pelayanan, evaluasi itu juga dilakukan tidak hanya mulai hari ini sejak persiapan pelaksanaan kami evaluasi dan disini lebih keformalitas, kata dia, nah dari evaluasi kami cara keseluruhan alhamdulillah pelayanan itu lebih baik dari tahun sebelumnya, walaupun kita menyadari melihat dan merasakan ada beberapa yang menjadi konsentrasi kami, misalnya, jemaah haji yang merasa kurang begitu puas ketika pelayanan awal misalnya persiapan pelunasan biaya itu adanya terjadi keterlambatan informasi , bahwa di tahun 2024 jemaah haji tidak bisa melunasi sebelum memeriksakan dirinya ke kesehatan Siskohatkes dan keluarlah surat keterangan kesehatan, nah setelah itu terbit baru boleh melunasi, dalam pelaksanaan ada beberapa jemaah haji mis, karena pertama dia tidak begitu insten kordinasi dengan kami, kerena dia terkadang bertugas diluar daerah, bahkan ada yang pindah alamat sehingga informasi agak sedikit lambat, walaupun demikian tetap kami menjadikan sekala prioritas dan evaluasi dan pada itu kami usahakan semuanya harus terlayani, apakah itu bisa berangkat apa tidak yang kami layani dahulu,,” imbuhnya,
“nah jadi catatan kami itu salahsatu contoh, yang kedua misalnya informasi bingbingan manasik kaitan dengan arbain di madinah karena di tahun tahun sebelumnya setiap jemaah difasilitasi untuk pelaksanaan sholat 40 waktu berjamaah pada waktunya di masjid nabawi, ditahun sekarang itu pemerintah tidak menjamin jadi memang ada kurang dua waktu ada yang satu waktu bahkan ada yang lebih, karena beriringan dengan kondisi take off lendingnya pesawat sehingga kalau lambat otomatis lamanya di madinah lambat atau tepat waktunya itu bukan kewenangan kami, itu murni kebijakan pemerintah saudi arabia, sepertinya yang akan datang kembali ke kuota normal,” tandasnya ( Ateng/ Maryono)