Cianjur, 35 Hektar Lahan di Kecamatan Mande terancam kekeringan dampak dari peningkatan suhu atau saat ini dikenal dengan istilah Gorila El Nino. Hal tersebut disampaikan Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Mande, Rahmat Hidayat seusai dirinya mengikuti kegiatan Upacara Hari Kebangkitan Nasional.
Pada kesempatan itu Rahmat mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan penanganan dampak dari peningkatan suhu tersebut salah satunya yaitu dengan cara pompanisasi.
” Desa Cikidangbayabang dan desa desa lainnya sedang kita pantau baru ada 35 hektar yang posisinya terancam kekeringan. Salah satu penanganan yang sekarang sedang buming yaitu pompanisasi. Kemudian ada juga sumur bor sumur dengan kedalaman 60 meter kebawah berarti sumur dalam,” kata Rahmat di halaman Kantor Kecamatan Mande, Senin, (20/5/24).
Rahmat menjelaskan jika Pompanisasi tersebut nantinya akan memanfaatkan sungai yang masih mengalirkan air.
” Nah! disamping itu kita juga memanfaatkan aliran sungai yang masih bisa mengalirkan air yaitu dengan penyedotan melalui pompanisasi tersebut,” kata dia.
Ia juga menyebutkan bahwa ada tiga titik yang nantinya akan mendapatkan program pengairan tersebut.
” ada tiga titik yang akan kita jadikan pembuatan sumur bor dan irigasi perpompaan dan yang lainnya itu pompanisasi artinya diberikan pompa untuk mencari air yang bisa disalurkan ke sawah ,” ujar dia.
Rahmat juga menyampaikan bahwa untuk mendapatkan soslusi penanganan dampak gorila elnino pihaknya akan menghadap ke Kecamatan.
” jadi kita semua berkolaborasi tidak bisa penanganan kekeringan ini kita lakukan hanya di pertanian. Namun semua unsur terkait juga harus terlibat,” terangnya.