SENTANI (JournalNews.id) – Guna menyikapi perkembangan politik dan dinamika pembangunan di Papua yang semakin kompleks pasca penetapan DOB 3 provinsi baru oleh pemerintah pusat, pemuda adat Tabi menggelar Kongres Pemuda Adat Tabi I Tahun 2022.
Kongres berlangsung di Aula Balai Diklat Kota Jayapura, Heram Waena, Kota Jayapura, Selasa (6/9/2022) diikuti oleh perwakilan pemuda adat Tabi dari masing-masing kabupaten/kota di Wilayah Tabi, seperti Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo dan Kota Jayapura.
Ketua Panitia Kongres Pemuda Adat Tabi I, Aries Kreutha mengatakan dengan adanya DOB di Papua, maka dibutuhkan forum yang dapat menjaga persaudaraan sesama asli orang Tabi, salah satunya adalah forum Pemuda Adat Tabi.
“Banyak juga persoalan di Wilayah Tabi yang harus disikapi dengan baik menyangkut OAP Tabi, sehingga dalam forum ini juga pemuda adat Tabi akan membahas persoalan-persoalan tersebut,” ujar Aries Kreutha di Balai Diklat Kota Jayapura, Selasa (6/9/2022) siang.
Aries mencontohkan, beberapa masalah yang menjadi perhatian peserta kongres, diantaranya masalah Jalan Apawer yang menghubungkan Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Mamberamo, di Kabupaten Jayapura menyangkut hutan adat, di Kota Jayapura masalah eksistensi OAP Tabi yang masih mengalami diskriminasi, juga masalah lainnya di Keerom.
“Padahal kami lihat Jakarta sudah menurunkan kebijakan yang sangat bagus untuk Papua, tapi kita punya pejabat disini dengan kekuasaannya menyelewengkan hal itu sehingga hak-hak rakyat tidak bisa diperhatikan secara baik,” kata Aries menambahkan.
Contoh lain, menurut Aries, yaitu dana otonomi khusus yang diturunkan Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah, tetapi oleh pengguna kekuasaan ini digunakan bukan untuk kepentingan OAP, sehingga kondisi masyarakat tetap tidak berubah.
Dalam Kongres nanti tiap perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota akan mengusulkan figur mereka untuk duduk sebagai badan pengurus Pemuda Adat Tabi, baik itu sebagai ketua, sekretaris maupun bendahara.
“Melalui forum ini juga kami akan mendorong agar pemuda Tabi di tiap kabupaten/kota masing-masing yang telah memenuhi syarat pangkat dan golongan, dalam pemerintahan untuk diperhatikan karena ini wilayah adat mereka,” ungkapnya.
begitu pun dengan pemuda adat Tabi yang ingin berkarir menjadi abdi negara seperti TNI-Polri, agar mendapat perhatian Pangdam dan Kapolda.
“Pendekatan pembangunan di Papua saat ini lebih kepada sisi aspek dan budaya, sehingga hak-hak masyarakat adat harus diperhatikan,” kata pria yang juga pegiat Forum Kemanusiaan Kabupaten Jayapura ini.
dikatakan, apa saja yang dihasilkan melalui kongres ini, seperti rekomendasi dari kami, Pemuda Adat Tabi dapat didengar dan diperhatikan, baik itu pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi maupun TNI-Polri.
“Kami juga memberi apresiasi kepada Bupati Jayapura Mathius Awoitauw selaku Ketua Asosiasi Kepala Daerah se-Wilayah Tabi yang telah memberi dukungan penuh atas terselenggaranya Kongres Pemuda Adat Tabi ini,” pugkasnya.
Kongres Pemuda Adat Tabi I Tahun 2022 mengusung tema; Kekuatan Pemuda adalah Ujung Tombak Suatu Daerah, berlangsung mulai tanggal 6 – 8 September 2022, dan rencananya akan ditutup oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw bersama dengan Penjabat Walikota Jayapura Frans Pekey. (RZR)