Opini dan Hiburan

Upaya Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

133
×

Upaya Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

Sebarkan artikel ini

JOURNAL NEWS // Integrasi berasal dari bahasa latin yaitu Integer yang berarti utuh atau menyeluruh. Jadi, secara etimologis, Integrasi nasional merupakan bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara berdaulat. Yang mana penyatuan tersebut akan membentuk suatu kesatuan yang bulat dan utuh. Jika dilihat secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang menciptakan sebuah identitas nasional.

Sedangkan secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Dengan kata lain, integrasi nasional merupakan cerminan atan representasi kesatuan sebuah bangsa di mata dunia.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hal ini juga dapat menjadi proses persatuan masyarakat dari berbagai unsur dan wilayah berbeda atau memiliki perbedaan. Tidak mudah menciptakan sebuah integrasi nasional, sebab ada banyak kelompok yang memiliki latar belakang kebudayaan dan wilayah yang berbeda yang harus dipersatukan. Belum lagi, adanya berbagai ancaman yang siap mengganggu proses integrasi nasional.
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Dengan kondisi keberagaman yang ada di Indonesia, terkadang menyebabkan konflik di
masyarakat.

Indonesia sekarang menghadapi banyak perubahan dan kebebasan dalam kehidupan yang maju. Agar beragam kelompok tersebut bisa bersatu, Oleh sebab itu, perlu adanya konsep yang dinamakan Integrasi Nasional. Dengan posisi geografis yang sangat strategis, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Terletak di antara dua benua Benua Asia dan Benua Australia, dan dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, yang merupakan wilayah yang paling dinamis secara ekonomis dan politik.

Indonesia memiliki keunggulan dan ketergantungan yang tinggi terhadap kelautan karena lokasinya yang strategis. Indonesia adalah negara multikultural dengan banyak keberagaman karena wilayahnya yang luas dan perbedaan suku, ras, budaya, bahasa, dan agama dan kepercayaan. Selain memiliki posisi strategis, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah. Hal tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi mengalami kemajuan di
segala bidang. Namun, posisi silang tersebut dapat membawa ancaman bagi integrasi bangsa Indonesia.

Perlu diketahui bahwa posisi silang negara Indonesia tidak hanya dilihat dari aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi aspek-apek kehidupan sosial, diantaranya sebagai berikut:
a. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
b. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
c. Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
d. Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
e. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan.
f. Kebudayaan Indonesia diantara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan.
g. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem pertahanan kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.

Posisi silang Indonesia sebagaimana yang telah diuraikan, pernyataan di atas merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena hal tersebutakan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.

Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Lalu, apa saja yang menjadi ancaman integrasi nasional? Berikut adalah beberapa ancaman integrasi nasional bangsa Indonesia :
1. Ancaman di bidang politik
Ancaman politik berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri. Bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang berasal dari luar negeri antara lain intimidasi, provokasi
atau blokade politik. Ancaman tersebut seringnya digunakan oleh pihak-pihak dari luar untuk menekan suatu negara yang lebih lemah. Sedangkan, ancaman yang berasal dari
dalam negeri dapat berupa separatisme. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme berarti gerakan atau paham untuk memisahkan diri. Dalam hal ini, itu berarti meninggalkan Indonesia. Dengan menarik simpati masyarakat internasional, separatisme juga dapat dilakukan tanpa perjuangan senjata. Militer tidak dapat menghentikan separatisme jenis ini. Hal ini menunjukkan bahwa separatisme politik merupakan ancaman
yang signifikan terhadap kedaulatan dan integrasi nasional.

2. Ancaman Bidang Ideologi
Ancaman ini relatif lebih besar dari ancaman fisik dan relatif punya potensi yang besar di dalam negeri. Pancasila sebagai ideologi bangsa tak luput dari berbagai bentuk ancaman. Di antaranya paham komunisme hingga paham radikalisme yang dapat mengancam bahkan merusak Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Komunis dan liberalisme adalah ideologi yang cukup mengancam eksistensi pancasila. Filosofi liberalisme merupakan ancaman terbesar karena memengaruhi hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Menurut Kamus, liberalisme adalah konsep
yang mendukung kebebasan. kebebasan dalam hal aspek individual tertentu. Selain itu, ideologi liberalisme berkembang pesat selama era globalisasi saat ini.

3. Ancaman Bidang sosial budaya
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya merupakan persoalan penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Integrasi nasional merupakan
landasan persatuan dan kohesi nasional, dan ancaman terhadap integrasi nasional dapat mempengaruhi stabilitas dan keharmonisan sosial. Berikut beberapa ancaman terhadap
integrasi nasional akibat aspek sosial budaya yaitu berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yaitu :
Dari Dalam Negeri:
a. Isu Kemiskinan: Ketimpangan ekonomi dan kemiskinan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan sosial.
b. Permasalahan kemiskinan dapat menimbulkan konflik vertikal dan horizontal antara pemerintah pusat dan daerah.
c. Masalah ketidaktahuan : Kurangnya akses terhadap pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya integrasi nasional dapat menghambat persatuan.
d. Masalah keterbelakangan: Keterbelakangan dalam bidang infrastruktur, pendidikan dan pelayanan sosial dapat meningkatkan fragmentasi.
Dari Luar Negeri :
Anacaman dari luar negeri yang paling terasa yaitu globalisasi. Globalisasi
mempengaruhi budaya dan nilai-nilai lokal. Adapun dampak negatif globalisasi antara lain:
a. Gaya Hidup Konsumtif: Munculnya kecenderungan mengkonsumsi barang dari luar negeri secara berlebihan rephrase.
b. Hedonisme: Sebuah ideologi yang mengedepankan kenikmatan pribadi namun mengabaikan norma-norma sosial.
c. Sikap individualistis: Mengutamakan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.

4. Ancaman Bidang Ekonomi
Ancaman yang paling nyata di bidang ekonomi adalah globalisasi ekonomi. Dampak negatif dari globalisasi ekonomi adalah Indonesia dibanjiri produk asing, munculnya kesenjangan sosial yang tajam, koperasi sulit berkembang, cepat atau lambat perkekonomian dalam negeri akan dikuasai oleh asing. Ketergantungan terhadap Produk Asing juga menjadi salah satu dampak dari globalisasi yang mana terlalu bergantung pada produk impor dapat mengganggu kemandirian ekonomi. Hal tersebut menyebabkan daya
saing rendah dan kinerja ekonomi yang buruk yang dapat menghambat pertumbuhan dan memicu ketidakpuasan. Ancaman di bidang ekonomi semakin seirus karena ada kasus
perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Tingginya angka pengangguran juga dapat mengancam stabilitas sosial dan ekonomi. Tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 ditargetkan pada kisaran 5,0% hingga 5,7. Namun, jika melihat ke belakang, angka pengangguran menurun dari sebelumnya 5,94% pada tahun 2014, menjadi 5,18% pada 2019. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan pengangguran ini menjadi ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi.

5. Ancaman Bidang pertahanan dan keamanan
Ancaman pertahanan dan keamanan dapat muncul, termasuk ancaman non fisik. Ancaman tersebut berupa kejahatan internasional seperti imigrasi ilegal, penyelundupan narkoba, pembajakan, dan pencurian sumber daya alam. Seiring berjalannya waktu, proses penguatan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak lagi sesederhana pemikiran dan diskusi yang hanya bersifat teoritis.

Pada dasarnya seperti di lapangan, masih banyak persoalan konflik yang belum terselesaikan di daerah seperti Aceh, Papua, dan Maluku yang semuanya mempunyai
tujuan yang sama yaitu ingin memisahkan diri dari NKRI.

Kesimpulannya, meningkatnya permasalahan di kawasan ini disebabkan oleh buruknya implementasi dan penegakan hukum dan keadilan di negara kita. Hal ini mengakibatkan hilangnya wibawa hukum dan penegaknya di mata kelompok pemberontak yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah mengetahui bentuk bentuk ancaman integrasi nasional dalam berbagai bidang yang telah diuraikan diatas, maka dapat di rumuskan sebuah upaya untuk mengatasi atau menghadapi ancaman integrasi nasional yang akan di uraikan sebagai berikut :
1. Bidang politik
Sttrategi atau cara untuk mengatasi ancaman di bidang politik diantaranya yaitu, pengembangan demokrasi politik menjadi salah satu langkah untuk menghadapi ancaman
di bidang politik. Dimana demokrasi menciptakan sistem pemerintahan di mana seluruh warga memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi
kehidupan mereka. Melalui demokrasi politik, sistem politik negara dapat menjadi lebih kuat dan mendorong partisipasi aktif warga dalam proses politik. Pemerintah yang berwibawa dan bersih memiliki peran krusial dalam melayani masyarakat, membangun kepercayaan warga, dan mencegah pengaruh yang merugikan dalam menghadapi ancaman politik. Karena ancaman politik tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, khususnya dengan berpartisipasi dalam organisasi multinasional, merupakan strategi untuk mengatasi ancaman politik yang datang dari luar. Dengan melibatkan masyarakat sipil dalam arena politik juga dapat meningkatkan peran mereka dalam menghadapi ancaman politik. Dengan demikian, ancaman tersebut tidak akan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Partisipasi masyarakat sipil di arena politik juga membantu warga memahami berbagai kegiatan politik yang terjadi, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang lebih efektif.

2. Bidang Ideologi
Dalam mengatasi ancaman di bidang ideologi dapat dilakukan dengan cara penguatan ideologi Pancasila. Yang mana Pancasila merupakan falsafah hidup negara Indonesia, sehingga penguatan terhadap nilai nilai Pancasila wajib dilakukan. Penguatan ideologi Pancasila tersebut dapat dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama atas kolaborasi pemerintah dan masyarakat, yang mana peran pemerintah sebagai motor penggerak penguatan Pancasila dan kesadaran masyarakat menjadi titik berat pengamalan nilai nilai Pancasila di kehidupan sehari hari.

3. Bidang sosial budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan penguatan iman dan takwa. Kita dapat menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memudahkan dan mengefisiensi hubungan sosial masyarakat dan menggunakan teknologi sebagai sarana
pengembangan budaya dengan tidak menghilangkan nilai dari budaya tersebut. Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formalblegalisasi budaya-budaya lokal agar tidak di klaim atau di akui oleh negara lain. Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Serta melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

4.Bidang Ekonomi
Upaya untuk mengatasi ancaman di bidang ekonomi adalah menguatkan sistem ekonomi kerakyatan. Pemerintah berperan penting dalam membuat regulasi ekonomi dan penggerak ekonomi rakyat. Agar sistem ekonomi kerakyatan dapat terwujud, beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut : Mengoptimalkan bahan baku yang ada di dalam negeri sehingga tidak bergantung pada impor dan sektor pertanian dijadikan prioritas utama. Sebab sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Perkonomian harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Tidak menggantungkan diri pada organisasi multilateral, seperti IMF dan bank dunia. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri sehingga perekonomian rakyatbisamenguat.

5.Bidang Pertahanan dan Keamanan
Upaya mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Untuk mengatasi ancaman militer, Indonesia menggunakan sistem pertahanan bersifat semesta. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019, sistem pertahanan bersifatsemesta melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Sistem pertahanan bersifat semesta memiliki ciri-ciri: Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara dilakukan oleh seluruh rakyat dan untuk kepentingan seluruh rakyat. Kesemestaan,yaitu seluruh sumber daya nasional dimanfaatkan untuk upaya pertahanan. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilakukan secara menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

 

*Penulis : Muhammad Indrajati*
*Asal Instansi : Politeknik Ilmu Pemasyarakatan*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *