Daerah

Tradisi Unik di Indramayu, Bayi yang Terlilit Tali Pusar Tukar Makanan dengan Penghuni Lapas*

63
×

Tradisi Unik di Indramayu, Bayi yang Terlilit Tali Pusar Tukar Makanan dengan Penghuni Lapas*

Sebarkan artikel ini

Indramayu _ Menurut kepercayaan orang tua terdahulu, apabila ada bayi yang baru lahir dan terlilit tali pusar di bagian leher, maka wajib baginya untuk melakukan ritual buang sial.

Kepercayaan tersebut sudah ada sejak dulu, dan masih terus dipertahankan hingga saat ini. Indramayu dan Cirebon merupakan daerah yang masih memegang tradisi tersebut.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tradisi ritual terlilit tali pusar atau kalungan usus ini harus dilakukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), dengan terlebih dahulu melakukan doa bersama yang dipimpin langsung oleh seorang Ustadz.

Orang yang akan melakukan ritual kalungan usus tersebut, diharuskan membawa makanan dari luar lapas, kemudian ditukarkan dengan makanan yang ada didalam lapas kemudian memakannya.

Setelah memakan makanan yang biasa warga binaan makan, lalu kemudian orang yang melaksanakan ritual kalungan usus diharuskan mencucikan diri dengan mandi mengunakan air yang ada didalam lapas.

Kalapas Indramayu, Beni Hidayat mengatakan tradisi ritual kalungan usus ini merupakan budaya kearifan lokal yang harus terus dipertahankan. Lapas Indramayu akan terus membantu tradisi tersebut agar jangan sampai hilang.

“Kita akan bantu keluarga yang anaknya ingin melakukan tradisi Kalungan usus didalam lapas,” terang Kalapas Beni Hidayat, saat melihat langsung proses ritual tersebut, Kamis (8/09/2023).

Beni, juga mengatakan memfasilitasi tradisi tersebut dengan menghadirkan Ustad yang ada didalam lapas untuk memimpin ritual tersebut, sekaligus bertukar makan dan mandi didalam lapas.

” Kenapa ritual tersebut dilakukan didalam lapas, karena tradisi kalungan usus merupakan tradisi buang sial, dengan harapan orang yang melakukan tradisi tersebut tidak terlibat dengan masalah hukum dan masuk kedalam penjara,” ucapnya.

Sementara itu, keluarga Caryan (46) asal Kelurahan Poaman Indramayu, yang turut membawa anaknya melakukan tradisi Kalungan usus mengatakan, sengaja datang ke Lapas Indramayu untuk melakukan proses tradisi buang sial.

“Menurut orang tua terdahulu tradisi Kalungan usus harus dilakukan bagi anak yang lahir dan terlilit usus, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang berdampak negatif pada dirinya atau sering mengalami kesialan,” ujar Caryan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *