Cianjur || Cegah dan tanggap bencana Pemerintahan Desa Bobojong, Kecamatan Mande bangunkan Sumur Bor di dua titik dan siapkan alat pemotong kayu ( Chainsaw ) serta alat fogging.
Menurut Kepala Desa Bobojong, Suwandi, mengatakan bahwa Sumur bor telah di bangun di dua titik untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau. Sedangkan pemotong kayu atau chaisaw dipergunakan untuk mengevakuasi terjadinya pohon tumbang dan untuk fogging sendiri digunakan untuk mencegah terjadinya wabah demam berdarah dengue (DBD).
” Pada intinya kita melakukan kaitan dengan menunjang kebutuhan masyarakat, yang pertama kaitan dengan tanggap bencana, kemarin musim kemarau kemudian sekarang musim penghujan semua kita siapkan sebelum itu terjadi karena pada musim penghujan dihawatirkan banyak pohon yang tumbang dan sebagainya,” kata Suwandi di ruang kerjanya, Kamis, (9/1/25).
Apalagi, sambung Suwandi, posisi kita ada di jalan Arianatamanggala ( Jalan Utama ) jadikan di pinggir jalan banyak pepohonan dan dikhawatirkan ada yang tumbang,” sambung dia.
” Maka dari itu kita menyiapkan alat seperti pemotong kayu kita sudah siapkan sudah membeli yang berkualitas untuk antisipasi sebelum dari pihak pihak yang bersangkutan seperti damkar tiba di lokasi. Jadi sembari menunggu agar tidak menghambat kepengguna jalan terlali lama kita evakuasi terlebih dahulu,” terangnya.
Sementara untuk alat foggingnya sendiri, Suwandi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi wabah dbd maka pihaknya menyiapkan alat fogging agar lebih mudah dan cepat pada saat memerlukan.
” Kemudian dengan intensitas hujan yang cukup tinggi ini kadang menjadi bencana juga buat kita, seperti ada banjir longsor tetapi alhamdulilah di wilayah kita tidak ada musibah seperti itu. Namun kita mengantisipasi adanya wabah demam berdarah, karena memang sudah ada satu orang yang terjangkit jadi kebetulan kita sudah anggarkan dari dana desa yaitu di tahun 2024 itu alat poging, agar pada saat kita memerlukan alat tersebut kita sudah ada, ” jelas Suwandi menerangkan.
Ia juga menyampaikan jika warganya yang ingin menggunakan alat tersebut agar mendatangi kantor desa.
” Bila nanti ada laporan dari warga misalkan ada pohon tumbang biar melaporkannya ke desa dan kami akan langsung bertindak,” pungkasnya.