JOURNALNEWS || Henry Tjoa (59) pendaki asal Jakarta Timur ditemukan meninggal dunia di toilet pos pendakian Gunung Gede Pangrango, pada Selasa, (28/5/24).
Jenazah almarhum langsung dibawa ke rumah sakit untuk memastikan penyebab kematian korban yang meninggal setelah melakukan pendakian tersebut.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Sapto Aji Prabowo. Ia mengatakan, bahwa korban melakuakan pendakian bersama ke dua temanya.
“Dari informasi pendaki tersebut naik ke Gunung Gede Pangrango bersama dua temannya via jalur Gunung Putri pada Selasa pagi (28/5). Lalu pada selasa sore korban ini ke toilet,” paparnya melalui sambungan telpon, rabu (29/5).
Sambung Sapto, Setelah sampai di pintu keluar pos baru Gunung Putri, pendaki tersebut pergi ke toilet untuk buang air. Namun saat ditunggu temannya, Henry ini tak kunjung ke luar.
“Karena lama menunggu kemudian temannya ini mengecek dan gedor-gedor pintu toilet karena korban tidak menyahut, temannya ini mendobrak ternyata koraban tergeletak di kamar mandi dan setelah dicek sudah tidak bernafas dan tidak ada denyut nadi,”ungkapnya.
Lalu temannya ini menghubungi Tim Balai Besar, selanjutnya koraban langsung dievakuasi dan membawanya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Cimacan untuk dilakukan visum/pemeriksaan.
“Menurut informasi ini korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum/pemeriksaan selanjutnya kami berkoordinasi dengan Polsek Pacet untuk penanganan lebih lanjut,” paparnya.
Sementara itu, Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan oleh RSUD Cimacan.
“Sudah evakuasi dan sekarang korban ada di RSUD Cimacan. Perkiraan karena sakit,” pungkasnya
Tambah, jenazah korban ini malam langsung dibawa oleh keluarganya.
“Setelah selesai pemeriksaan, keluarganya langsung mebawa jenazahnya pulang,”tutupnya.