Daerah

Ramai Berita Miring Pembangunan Di Desa Majalaya Cikalongkulon

230
×

Ramai Berita Miring Pembangunan Di Desa Majalaya Cikalongkulon

Sebarkan artikel ini

JOURNAL NEWS || Ramai pemberitaan miring di beberapa media online mengenai dugaan pembangunan, Gorong gorong, Tembok penahan tanah (TPT) dan selokan di Desa Majalaya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat, (30/6/23).

Dalam pemberitaan miring di Desa tersebut disebutkan bahwa pengerjaan pembangunan yang di magsud dibuat asal jadi dan diduga pula tidak sesuai RAB.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ketua TPK Desa Majalaya, Uus, menyebutkan bahwa pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2023 tersebut berjumlah lima titik yaitu jalan hotmix di Kampung Majalaya, TPT di Kampung Langkob, dan 3 pembangunan gorong gorong.

” Iya, hotmix Kampung Majalaya sudah selesai, TPT Kampung Langkob sudah selesai, tinggal 3 kegiatan gorong gorong, 2 gorong dalam pengerjaan 1 gorong gorong belum digarap,” terangnya.

Lantas apa yang menjadi polemix hingga Desa tersebut kini menjadi sorotan.

Dikutip dari harianpers, bahwa polemik di pembangunan tersebut diduga tidak sesuai RAB dan pengerjaannya diduga asal asalan. Bahkan Menurut keterangan Uus, Desa majalaya pada pembangunan apapun selalu menggunakan semen yang jarang digunakan pada pembangunan desa lainnya. Dan penggunaaan Semen itupun sudah menjadi keputusan Kepala Desa.

Sementara, masih dikutif dari harianpers, Sekdes Majalaya, mengatakan, bahwa untuk pemasangan gorong gorong bukan berarti tidak menggunakan pondasi. Hanya saja penggaliannnya terlalu dalam, sehingga batu pemasangan TPT terlihat ngambang.

” terkait pemasangan gorong gorong, bukan berarti tidak menggunakan pondasi, namun penggalian tanah terlalu dalam, sehingga batu pemasangan TPT jadi terlihat ngambang, hanya di dasari dengan di dasari satu batu saja,” kata sekdes majalaya kepada wartawan melalui pesan whatsApp senin (26/06/23).

Dengan adanya dugaan pengerjaan yang diduga asal asalan tersebut wargapun menaruh kehawatiran, karena sewaktu waktu dapat ambruk.

“Untuk pengerjaan jembatan yang kwalitasnya tidak maksimal, bisa jadi mudah ambruk dan akan ada lagi tambahan anggaran untuk kedepanya, apalagi pemasangan batu TPT dengan tidak di sertai pondasi, maka akan mudah hancur karena terkikis air di kala hujan besar,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Seharusnya, sambung warga tersebut, proyek gorong gorong dan TPT jembatan menjadi penunjang bagi masyarakat, jagan sampai salah kaprah, karena anggaran yang di keluarkan bersumber dari Dana Desa, dalam realisasi proyek tersebut di duga banyak bahan matrial yang tidak sesuai RAB,” tandasnya.

Sementara, saat dijumpai awak media, Kepala Desa Majalaya, E Sasmita, membantah jika pembangunan di desanya tersebut asal jadi.

“Terkait pemberitaan tidak sedap tersebut memang kaget, saat lihat berita padahal pengerjaan tersebut baru berjalan lima hari,” kata Sasmita, Jumat, (30/6/23).

Sasmita menilai bahwa pembangunan di desanya tersebut bukan tidak sesuai melainkan belum sesui.

” Memang kalo misalkan asal asalan memang asal asalannya itu baru mulai tahap pengerjaan yang misalkan sesuai itu kan kalau sudah beres, kalau misalkan belum beresmah berarti itu belum sesuai bukan asal asalan jadi belum, itu baru lima enam hari,” kelak Sasmita.

Ia pun menjelaskan bahwa saat tayangnya pemberitaan pengerjaan yang di magsud baru berjalan lima hari.

“pengerjaannya baru mencapai 30 persenan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa dirinya membantah adanya pembangunan yang diduga dianggap asal asalan.

” Iya menyanggah adanya hal itu, tidak terima karena kan yang kerja itu kecewa kalo dikatakan seperti itu, karena kan itu baru pengerjaanya,” tandasnya.

Disinggung terkait penggunaan semen. Ia pun menyatakan, jika perihal semen yang digunakan sudah sesuai RAB.

” Kalo masalah semen yang digunakan, itu sudah berstandar SNI,” ungkap sasmita dihadapan wartawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *