Nasional

Prof Siti Zuhro: Jakarta Memerlukan Sosok Yang Tranformatif Dan Inovatif, Kriteria Itu Tepat Untuk Dirjen Dukcapil Prof Zudan

113
×

Prof Siti Zuhro: Jakarta Memerlukan Sosok Yang Tranformatif Dan Inovatif, Kriteria Itu Tepat Untuk Dirjen Dukcapil Prof Zudan

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengemukakan, bahwa Jakarta memerlukan sosok pemimpin yang negarawan (statemanship), tranformatif dan inovatif.

Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, Siti Zuhro menilai DKI Jakarta kini makin maju. Hal ini sesuai dengan slogan yang dicanangkan Anies Baswedan selaku Gubenur DKI Jakarta, yakni “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Keberhasilan ini harus bisa dilanjutkan oleh Pj Gubernur yang akan menggantikan Anies Baswedan.

“Karena itu, penjabat Gubernur DKI Jakarta seyogyanya memenuhi persyaratan kompetensi, kapasitas, integritas dan kepemimpinan untuk mengeksekusi program-program yang bermanfaat bagi masyarakat DKI Jakarta,” ujar Siti Zuhro, kemarin.

Menurut Siti Zuhro, pejabat di kementrian ysng memenuhi kriteria tersebut adalah Dirjen Dukcapil Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh SH.

“Inovasi-inovasi Dukcapil di bawah kepemimpinan Dirjen Zudan sangat baik,” tambah Siti Zuhro.

Dikatakannya, Prof Zudan tidak hanya konseptor, tapi juga pekerja keras, seperti terlihat dari capaian-capaian dukcapil yang sangat bagus sehingga mampu mendorong dinas dukcapil di daerah utk melakukan inovasi.

Tentu Kemendagri pun ikut terdongkrak oleh berbagai terobosan yang dilakukan Dukcapil yang telah meraih penghargaan nasional dan internasional.

“Karena itu, DKI Jakarta akan sangat terbantu bila memiliki Penjabat Gubernur Prof Zudan,” ujarnya.

Secara umum, kata Siti Zuhro lagi, pengalaman Prof Zudan sangat banyak.

“Prof Zudan meniti karir dari bawah, baik sebagai praktisi maupun akademisi. Ia berhasil sebagai birokrat, cerdas, kreatif, inovatif, egaliter tapi santun. Visioner dan realistis,” pungkas Siti Zuhro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *