Politik

PILKADES DESA SUKAWANGI WARUNGKONDANG, PASUTRI JADI RIVAL POLITIK

116
×

PILKADES DESA SUKAWANGI WARUNGKONDANG, PASUTRI JADI RIVAL POLITIK

Sebarkan artikel ini

Journal News-Cianjur, Pasangan suami istri (pasutri), yakni Dedi Suharyadi dan Yuyun Yuningsih kini harus bersaing pada pelaksanaan pemilihan desa (Pilkades) serentak Kabupaten Cianjur, yang di gelar 17 Juli 2022.

Pilkades di desa nya tersebut, hanya diikuti dua calon, dan kedua calon itu yakni mereka berdua sebagai pasangan suami istri.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dedi Suharyadi merupakan kepala desa petahana, Dia mencoba untuk kembali menjadi calon kepala desa pada periode berikutnya.
Saat ditemui di rumahnya, (28/6/22)

Dedi menjelaskan, ia mengikuti seluruh proses pencalonan sesuai tahapan. “Mulai penetapan panitia pemungutan suara, pembukaan dan pendaftaran calon kades, saya ikuti,”

Dedi menambahkan, Jika di desanya tempat tinggal dia dan istri hanya ada satu calon, maka pelaksanaan Pilkades tidak bisa digelar, tegasnya pada awak media (28/6/22).

Dedi merasa bertanggung jawab karena sebagai petahana, Dia ingin menyukseskan Pilkades Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur.

“Bila di Desa Sukawangi tidak ada calon (kades lainnya), saya selaku kepala desa kurang bertanggung jawab atas program pemerintah,” jelasnya.

Bahkan saya sampai melakukan penelusuran ke lapangan, bila ada warga yang hendak nyalon kepala desa.

Di Desa Sukawangi sendiri, banyak orang-orang pintar, orang kaya, dan berkompeten. “Tapi kenapa mereka masih rendah minatnya untuk nyalon kades,” kata Dedi.
Sampai detik detik akhir pendaftaran calon kades di tutup, ternyata tidak ada warga yang mau nyalon kepala desa.

Sementara di sisi lain, Dedi berupaya untuk menyukseskan Pilkades.
Ada orang yang bilang, saya ingin nyalon asal dimodali, dibayar. Saya jawab, jangankan untuk bayar orang, saya sendiri sebenarnya juga bukan banyak uang (nyalon kades) tapi atas dasar tanggung jawab,” tegas Dedi.

Di detik-detik akhir masa pendaftaran, Dedi menawari istrinya, Yuyun Yuningsih untuk maju sebagai calon kades. Kepada istrinya, dia berkata, ini semua untuk mendukung kesuksesan Pilkades.
Istri saya sempat menolak, akan tawaran pencalonan dirinya, kata Dedi.

Kemudian istrinya diberi berbagai saran dan masukan dari keluarga. Termasuk saran dari anaknya, Masukan tersebut salah satunya, dengan mencalonkan diri sebagai kades itung-itung mengabdikan diri kepada suami.

Dedi mengaku mengikuti seluruh tahapan kampanye calon kades sesuai aturan pemerintah. Kata dia, tidak ada konflik sedikitpun. “Saya hanya berdua (pergi ke lokasi kampanye).”

Kepada warga, Dedi dan Yuyun meminta doa dan dukungan. Siapapun yang terpilih nanti, kata dia, mudah mudahan-mudahan yang terbaik.

“Saya prinsipnya sekarang mau milih Yuyun silakan. Itu pilihan warga. Saya harap masyarakat berpikir cerdas,” jelas Dedi.
Siapapun nanti yang menang pada hari-H pencoblosan, tentunya harus didukung. Kami berdua sudah siap apapun hasilnya nanti merupalan pilihan dan amanat warga. Tapi saya berharap kalau bisa yang menang suami saya. Ucap yuyun sambil tersenyum.

Dedi menegaskan, ia menjadi kades untuk melayani masyarakat, untuk bekerja meningkatkan pembangunan di sukawangi, bukan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga. Kalau untuk perkaya sendiri saya tidak mencalonkan kepala desa, tapi bekerja di perusahaan atau buka usaha wirasawasta. Pungkasnya.

(Epul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *