Daerah

Pemkab Keerom dan Yayasan Instia Papua Gelar Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat di Kabupaten Keerom

537
×

Pemkab Keerom dan Yayasan Instia Papua Gelar Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat di Kabupaten Keerom

Sebarkan artikel ini

journal News.id // Pemerintah Kabupaten Keerom bersama Yayasan Instia di Tanah Papua gelar pelatihan pemetaan Partisipatif bagi masyarakat hukum adat di Kabupaten Keerom tahun 2024, Rabu (3/7/24) bertempat di Aula Kantor Bupati Keerom, Arso Kota.

Kegiatan dibuka Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, diwakili PLH Sekda Keerom Lukas Sarangga, S.Sos, juga hadir Manager Proyek Yayasan Instia Yosep Watopa, DAk Keerom, LMA Keerom, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan perwakilan masyarakat adat Kabupaten Keerom.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Bupati Keerom dalam arahannya yang dibacakan PLH Sekda Lukas Sarangga mengatakan pemetaan partisipatif wilayah adat merupakan alat mendokumentasikan penggunaan dan perencanaan pembangunan daerah oleh pemerintah.

“Peta wilayah adat menggambarkan makna dan kasus tenurial yang komplit dalam batas wilayah adat, aspek yang dapat digambarkan diantaranya penggunaan lahan berdasarkan ruang terkait aktifitas budaya, sosial ekonomi, sebaran sumber alam dan juga monitoring teritorial secara tradisional,” jelasnya.

Dikatakannya, masyarakat adat di papua secara keseluruhan memiliki budaya lisan, kepemilikan ulayat diteruskan lintas generasi debgan ceruta geneologi/adal usul, kewilayahan melalui perjalanan, kemenangan atas perang maupun hadiah pemberian dengan bentuk alam sebagai batas.

“Realita tersebut membutuhkan inisiatif dari masyarakat adat pada khususnya dengan dukungan para pihak untuk dapat mendokumentasikan wilayah dan nilai-nilai yang di kandungnya untuk diakui sebagai alat bukti tertulis/sah,” ujarnya.

Sementara itu, Manager Proyek Yayasan Instia Papua berharap masyarakat adat dan dinas terkait dapat bersinergi dalam pemetaan partisipatif.

“Kami yayasan hanya sebagai fasilitator non teknis, pasca ini semuanya akan kita dorong untuk bisa disahkan menjadi Perda, Saat ini Yayasan Instia Papua memiliki MoU dengan Pemda Keerom, Dewan Adat dan LMA. Usai pelatihan ini, dalam waktu dekat kami akan mulai pemetaan wilayah adat di suku Mannem atau Marap Abrap,” tutupnya. (@mr)