Daerah

Pembangunan IPAL Komunal Di Desa Sukagalih Ditargetkan Untuk 100 KK

114
×

Pembangunan IPAL Komunal Di Desa Sukagalih Ditargetkan Untuk 100 KK

Sebarkan artikel ini

Cianjur, Pembangunan Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal Domestik di Wilayah Desa Sukagalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditargetkan untuk 100 ( seratus ) Kepala Keluarga (KK).

Hal tersebut disampaikan Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ) Ujang Herman, ia mengatakan bahwa rencana pemanfaatan IPAL tersebut akan dipergunakan untuk 100 KK bahkan lebih.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

” Seratus KK tetapi kemungkinan lebih,” katanya.

Ujang juga mengatakan bahwa pembangunan IPAL tersebut sangat penting untuk menertibkan masyarakat dalam membuang Limbah Domestik.

” Sangat penting karena masyarakat sangat mebutuhkan perubahan perubahan prilaku yang tadinya limbah domestik mengalir ke sungai atau ke kali sekarang ada IPAL itu sangat membantu,” kata Ujang.

Ujang menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada kesulitan dalam pembangunan IPAL Komunal tersebut.

” Alhamdulilah sejauh ini tidak ada kendala,” pungkasnya.

Ujang berharap dengan adanya pembangunan IPAL tersebut nantinya dapat dipergunakan sebaik mungkin.

” Mudah mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik, yang tadinya masyarakat nyaman dan sekarang ada IPAL masyarakat lebih nyaman lagi,” harapnya.

Terpisah, Kepala Desa Sukagalih, Dudi Aryadikara, mengucapkan banyak terimakasih kepada intansi terkait. Dikatakannya bahwa dengan adanya IPAL Komunal tersebut dapat membantu mencegah stunting di Wilayahnya.

” Pertama saya ucapkan terimakasih kepada Intansi terkait yang sudah mempasilitasi pembangunan Sanitasi Masyarakat ini, ini merupakan suatu kebahagiaan bagi kami pemerintah Desa Sukagalih yang mana bahwa memang kami termasuk dalam program Stunting,” kata Dudi.

Berkenaan dengan stunting, sambung Dudi, bukan saja kerdil dalam pertumbuhan tapi memang lingkungan yang kurang sehat contohnya masyarakat di kampung kami masih ada yang membuang tinja atau limbah domestiknya ke selokan.

” Nah ini yang dihawatirkan akan menimbulkan gejolak penyakit yang dampaknya nanti mengimbas kepada stunting,” sambung Dudi.

Dudi berpesan kepada KSM agar memaksimalkan pembangunan Septic tank komunal tersebut.

” Saya berharap KSM dapat memaksimalkan pembangunan IPAL Komunal tersebut dengan sebaik mungkin,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *