Daerah

Peduli Masyarakat Adat Keerom, Bupati Gusbager Gelar Rapat Bersama Peneliti Uncen Membahas Percepatan Pemetaan Wilayah Adat dan Budaya

484
×

Peduli Masyarakat Adat Keerom, Bupati Gusbager Gelar Rapat Bersama Peneliti Uncen Membahas Percepatan Pemetaan Wilayah Adat dan Budaya

Sebarkan artikel ini

Journal News.id // Pemerintah Kabupaten Keerom bekerjasama dengan akademisi Universitas Negeri Cendrawasih Jayapura menggelar rapat lanjutan dengan agenda membahas percepatan pemetaan wilayah adat dan Budaya di Kabupaten Keerom.

Rapat dipimpin langsung Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP didampingi sejumlah pimpinan OPD, sementara dari Uncen dipimpin oleh Ketua Tim Peneliti Dr. Simon Abdi K. Frank., M.Si. Rapat berlangsung di GOR Workwana, Jumat (21/6/24).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Usai rapat, Bupati Keerom Piter Gusbager pada awak media menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti Uncen akan mulai dijalankan di Distrik Arso dan Skanto berlangsung selama empat bulan yang bersumber dari anggaran otsus.

“Jadi selama ini kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada orang asli Keerom dan Papua pada umumnya itu sumbernya Otsus, baik itu untuk infrastruktur, jalan, kesehatan, pendidikan dan lainnya,” jelasnya.

Dikatakannya, saat ini pemerintah pusat memantau ketat penggunaan anggaran otsus Papua sama dengan anggaran DAK dan DAU.

 

 

“Anggaran yang ada tidak bisa digunakan sembarangan, sehingga saya menyarankan anggaran yang akan digunakan oleh tim peneliti dapat dipergunakan sebaik-baiknya dengan harapan penelitian ini dapat berhasil dan tepat guna untuk kepentingan perencanaan pembangunan di Kabupaten Keerom,” ujarnya.

Lagi katanya, penelitian ini guna membentuk persepsi masyarakat adat terhadap sumber daya alam dan warisan budaya bagi dua suku besar Wi dan Kaya yang tersebar dari Skanto dan Arso

“Saya selaku keturunan suku Wi berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kemaslahatan orang asli Keerom, sebab kita tidak inginkan kedepan orang asli itu tersisih dan terpinggir oleh pesatnya pembangunan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti akademisi Uncen Jayapura Simon Abdi mengatakan bahwa penelitian ini merupakan gambaran bagi pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Keerom.

“Bagaimana orang asli Keerom itu dapat memiliki identitas atau jati dirinya yang secara budaya, sumber daya dan lainnya dapat menjadi bagian penting yang harus diperhatikan pemerintah dalam mengambil seluruh kebijakan perencanaan dan program pembangunan daerah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *