JOURNALNEWS.ID
SUMSEL//—————JN Kasus Dugaan Jual Beli Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Di Desa Prabumenang, Kecamatan Merapi Timur. Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Senilai 600 juta lebih, yang dilaporkan oleh Ketua Ormas Jaringan Pembaharuan Nusantara ( JPN) Sumsel, menurut Firman Andrean tadi saya menemui kasi Penkum M.Radian Selasa (15/2/2022)
Firman menjelaskan kepada wartawan saat ini sedang ditelaah sudah turun di Pak Chandra terang ” Firman melalui pesan Washhaps Selasa – (15/2/2022)
Saya masih menunggu hasil dari Kejati Sumsel berdasarkan nomor laporan : 07 /DKC JPN /01/2022, saya minta kasus laporan ini agar secepatnya diusut tuntas, dan apabila tidak ada tindak lanjut nya kami dari ormas Jaringan Pembaharuan.Nusantara ( JPN) Sumsel akan menggelar aksi demo dalam waktu dekat ungkap ” Firman
Terpisah Kasi Penkum Kejati Sumsel saat dikonfirmasi wartawan Selasa (15/2/2022) Radian mengaku masih di telaah dulu laporan Ormas JPN Sumsel,dan kini sudah di pak Chandra, ” ujarnya
Berita sebelumnya
Oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan Diduga jual proyek aspirasinya kepada rekanan (kontraktor) dengan mengambil fee sebesar 15 persen dari nominal pagu anggaran, Rp.678.996.930,00
678.996.000,00.” Proyek yang dijual didominasi paket aspirasinya oleh oknum DPRD Lahat berinisial Y.
terhadap proyek pekerjaan jalan lingkar di Desa Prabu Menang, Kecamatan Merapi Timur,Kabupaten Lahat, terkesan asal – asalan dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat banyak.
Pengerjaan proyek yang diyakini berasal dari dana APBD tahun 2021 tersebut dikerjakan tanpa papan nama sehingga tidak ada transparansi. Hal ini terkesan ada unsur kesengajaan dari kontraktor.
Proyek jalan lingkar tersebut berdekatan dengan jalan utama menuju perusahaan tambang batubara, PT. Golden Great Borneo ( GGB) yang melewati underpas, dan berdekatan rumah anggota DPRD Inisial Y.
Salah satu warga setempat Iskandar (50) saat dibincangi wartawan mengatakan jalan tersebut saat ini belum banyak dilewati warga, karena memang bukan jalan kawasan pemukiman. Pembangunan jalan lingkar tersebut melewati lahan kebun karet milik Iskandar dan lahan kebun karet milik saudara lelakinya.
“Pembangunan jalan lingkar ini dicor , tapi aspalnya tidak lengket, makanya bagian atas agak lengket. Belum tau apa guna jalan ini dibuat,” sampainya.
Hasil penelusuran awak media lebih jauh menyebutkan, pembangunan jalan lingkar tersebut belum diketahui apa tujuannya karena tidak ada akses yang bertujuan membangun ekonomi kerakyatan atau manfaat yang lain. Bahkan warga Desa Prabu Menang saja bingung untuk apa jalan tersebut dibangun dan jelas pembangunan proyek tersebut menelan dana ratusan juta rupiah.
Sebagai informasi, beberapa hasil pantauan lapangan menyebutkan, jalan tersebut dibangun pada jalan buntu, tidak ada pemukiman warga yang ada hanyalah satu buah rumah mewah milik anggota DPRD Dapil 2.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, pembangunan jalan tersebut tidak mempunyai faedah bagi warga dan terkesan hanya untuk kepentingan pribadi. yang patut di pertanyakan kenapa proyek jalan lingkar letaknya persis tepat disebelah rumah anggota DPRD Lahat (Y) dari dapil 2 Merapi area,
“Jika ada unsur kerugian negara pada proyek ini, kami laporkan ke Aparat Penegak Hukum agar diperiksa” katanya warga tersebut.
Informasi lain menyebutkan proyek tersebut adalah peningkatan jalan lingkar Desa Prabu Menang Kecamatan Merapi Timur APBD 2021. Tahun Anggaran APBD 2021 dengan nilai Rp. 678.996.930,00 Nilai HPS Paket Rp. 678.996.000,00
Laporan
Tim: JOURNALNEWS.ID