JOURNALNEWS.ID | CIANJUR – Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyyah 12 Pan, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, KH. Cepy Hibbatullah berharap seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur memegang teguh dua konsep, yaitu Tasyfiyyah dan Tanwiyyah dalam menjalankan amanah organisasi. Hal tersebut diyakini akan melanggengkan faham Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjadi titik dasar perjuangan NU itu sendiri.
“Perkembangan NU di tanah Pasundan sekarang ini saya menilainya sangat pesat kemajuannya,” ujar Kiyai yang disapa Kakang oleh para santrinya ini kepada journalnews.id, Kamis (15/09/2022).
Lebih lanjut lagi, KH. Hibbat menjelaskan, Tasyfiyyah berarti memegang teguh literasi atau ajaran utama dari NU. Dalam hal ini, seluruh kaum Nahdliyyin (warga NU) selalu memegang teguh faham dan ajaran Islam ala NU dimanapun dan siapapun orangnya.
“Bila sudah melenceng dari tasyfiyyah ini, berarti juga sudah keluar dari ajaran inti Nahdlatul Ulama yaitu faham Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah, ” jelasnya.
Selanjutnya adalah konsep Tanwiyyah, lanjut KH. Hibbat. Artinya wajib melakukan pergeseran atau perubahan yang inovatif untuk hal-hal yang baik. Termasuk mengadopsi sesuatu untuk perbaikan dan kemajuan harokah NU. Namun, tetap saja konsep tanwiyyah ini harus berlandaskan Tasyfiyyah diatas.
“Dua konsep ini akan mampu membawa NU kejalan yang lebih berkah,” sambung KH. Hibbat.
Diapaprkannya, konsep kolaborasi tasyfiyyah dan tanwiyyah ini sudah mempunyai modal dasar, berupa prinsip NU dalam menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi, manhaj atau metode baru yang juga baik.
“Intinya, metode baru apapun itu namanya, tidak boleh bergeser dari ajaran murni Nahdlatul Ulama yaitu Islam ala Ahlussunnah Wal Jamaah, ” tutupnya. ( Rupen)