Daerah

Komisi IV DPR RI Bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan Melaksanakan Kunjungan Kerja di Kawasan Waduk Cirata

81
×

Komisi IV DPR RI Bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan Melaksanakan Kunjungan Kerja di Kawasan Waduk Cirata

Sebarkan artikel ini

Journal News || Komisi IV DPR RI bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan melaksanakan kunjungan kerja ke kawasan Waduk Cirata, Kampung Coklat, Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, (17/7/23).

Kunjungan kerja dipimpin langsung oleh wakil Ketua Komisi IV DPR RI H. Dedi Mulyadi dan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (Dr. TB. Haeru Rahayu, A.Pi., M.Sc.)

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hadir dan menerima kunjungan kerja tersebut Bupati Kabupaten Cianjur H. Herman Suherman, beserta para OPD Sekabupaten Cianjur dan masyarakat pelaku usaha perikanan budidaya Keramba Jaring Apung.

Pada kesempatan itu para petani keramba jaring apung menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan yang ada di Waduk Cirata, salah satunya yaitu permasalahan gulma eceng gondok dan juga kualitas air di waduk tersebut.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Perikanan dan Kelautan Dr TB Haeru Rahayu APi MSc, mengatakan bahwa pihaknya menjembatani diskusi dan solusi untuk petani jaring apung tersebut.

“Program yang kami bawa terkait petani jaring apung di Cirata harus komprehensif begitu ya tadi saya sampaikan data data ini menunjukkan bahwa betapa potensi berbahaya sebenarnya sudah mengancam,” ujar Haeru.

Ia mengatakan, genangan Cirata pelan-pelan dibenahi pihaknya sudah diskusi dengan Dirjen Pencemaran KLHK yang punya program untuk membantu mengantisipasi supaya kualitas airnya ini kembali baik.

Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, mengatakan pelestarian Cirata perlu pembenahan secara menyeluruh.
Ia mengatakan, pemerintah harus segera mengeksekusi jumlah keramba yang melebihi ambang batas karena itu mengancam ekosistem di Cirata serta menurunkan kualitas dari airnya dan menurunkan kualitas ikannya.

“Dampaknya harga ikannya jadi turun, penertiban itu juga harus segera dibangun kekuatan ekonomi lokal di sini prioritaskan para petambak lokal untuk mendapat areal yang memadai,” katanya.

Pihaknya juga mendorong Direktorat Jenderal di KKP untuk segera menangani penyuplai benih dan benihnya harus diambil dari wilayah di mana suplai ikan.

Ia mengatakan, untuk solusi kualitas air sendiri harus terus ditingkatkan tidak boleh terhalang oleh kegiatan pemilu dan kegiatan peralihan kepemimpinan karena apa? karena ini adalah urusan lingkungan yang menjadi tanggung jawab bersama siapapun pemimpinnya itu harus memiliki tanggung jawab terhadap pengembalian kualitas air Cirata dan Citarum.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, petani di kebon coklat dapat kunjungan dari komisi 4 dan ia apresiasi bahwa dengan kunjungan beliau ini ada bantuan bibit ikan untuk warga masyarakat.

“Semoga ini bisa mendongkrak perekonomian khususnya para petani, kami juga ada pinjaman tanpa bunga sebagai program untuk petani ikan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *