Journal News Cianjur- Kepala Desa Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, angkat bicara dan tidak membenarkan terkait berita hoax di WhatsApp berantai dan juga pemberitaan di Media, terkait dirinya mendapat bantuan rumah kategori rusak berat, dampak dari Gempa Cianjur 21 November 2022 lalu.
“Kepala Desa Ciherang Acep Haryadi saat di konfirmasi melalu telpon WhatsAppnya (29/12/22), mengatakan saya sangat tidak membenarkan terkait berita hoax yang sudah menyebar di WhatsApp berantai dan juga yang sudah naik di Media. Karena kami selaku Pemerintah Desa, pasca Gempa Cianjur kemarin sangat selektif dalam melakukan pendataan mengenai jumlah korban di tiap ke RT-an, dan bantuan apapun selalu kami sampaikan kepada yang berhak atau bersangkutan. Terang Kades.
Bahkan kami selaku Pemerintah Desa sangat mengedepankan kepentingngan warga Ciherang, “saya sangat kecewa dengan adanya informasi hoaks dan pemberitaan bahwa saya selaku Kepala Desa mendapat bantuan gempa dengan kategori rumah rusak berat.
Atas adanya informasi hoaks dan pemberitaan itu, saya akan mengambil sikap dengan melaporkan kasus tersebut ke pihak berwenang, atas dasar pencemaran nama baik. Seperti yang di atur pada pasal 27 ayat 3 UU ITE yang berbunyi menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
Kades menambahkan, dirinya tidak mengerti darimana sumbernya soal data namanya yang tercantum pada berkas calon penerima bantuan gempa. Sebab ketika saya tanya ke pihak BPBD Pemkab Cianjur, pihak BPBD tidak semudah begitu saja mengeluarkan dan juga memberikan data/arsip penting terkait bantuan gempa kepada siapa pun, kecuali ada izin dari pimpinan. Saya kaget ada data seperti itu, ucapnya.
Siapa yang sudah tega menyebarkan fitnah itu, dan kalaupun saya ada data sebagai penerima bantuan gempa, sebuah hal wajar jika memang kondisi rumah saya sama rusaknya seperti korban lain yang ada di wilayah ciherang. Namun demikian, saya tetap berpikiran positif, karena hal ini merupakan dinamika politik dalam perjalanan karir saya sebagai Kepala Desa. Pungkasnya. ( Full )