JOURNAL NEWS – Dampak dari rusak berat akses jalan di Kampung Peuteuy hingga Cikawini, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, terpaksa mobil yang dikendarai warga terjebak parkir ikut di halaman rumah keluarga dan tetangga dekat.
Hendra (30) warga setempat mengatakan mobil tidak naik, karena melihat akses jalan amblas. Terlalu berat untuk dibebani muatan, apalagi notase yang berlebihan.
“Ya! Mungkin terpaksa parkir di halaman rumah keluarga atau tetangga warga luar daerah yang datang ke sini,” katanya, Minggu (31/4/2024).
Masih ujarnya, sebelumnya memang pasca longsor di Kampung Cipeuteuy, hingga menimpa jalan. Awalnya tidak, lama-lama seperti ini kondisinya.
“Awalnya diangkat pakai beko tapi lama-lama semakin dalam longsoran tanah. Nah! Sehingga mobil tak naik bila turun hujan,” beber Hendra.
Ia berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait bisa segera membangun infrastruktur rusak selama ini. Pasalnya banyak potensi dimiliki warga sini untuk perputaran ekonomi, baik itu sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA).
“Seperti gula aren dan hasil pertanian kolangkaling asli desa dan kampung sini kang,” bilang Hendra, diamini warga lainnya.
Sementara itu, Jajat (50) petani warga setempat membenarkan banyak pontensi digali untuk perputaran ekonomi di sini, bukan hanya gula aren dan kolangkilang saja, ada palawija lainnya.
“Tapi sangat disayangkan akses jalan milik kabupaten rusak berat,” ucapnya.
Hal sama masih papar Jajat, perlu ada perbaikan jalan secepatnya. Tentu menghambat bila hendak mau menyalurkan hasil pertanian dan aktivitas lainnya terjebak kerusakan.
“Apalagi diguyur hujan lebat akses jalan semakin amburadul tak karuan,” sehat dia.
Terakhir, ia berharap secara ada perhatian serius dari pemerintah maupun dinas terkait. Pasalnya akses jalan kabupaten ini sangat bermanfaat sekali sebagai lintas sektor ekonomi di desa sini, setiap hari dilintasi atau dilalui warga.
“Bila jalan bagus tentu akan lancar dan tidak akan terjebak warga beraktivitas setiap hari. Baik itu warga lokal maupun luar daerah,” tutup Jajat diamini Winarti dan warga lainnya.