Berita

Jaga Kestabilan Harga, Pemkab Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah di Desa Cipinang

67
×

Jaga Kestabilan Harga, Pemkab Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah di Desa Cipinang

Sebarkan artikel ini

 

Journal news.id.KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya meninjau kegiatan gerakan pangan murah (GPM) yang digelar di Desa Cipinang, Kecamatan Beber, Kamis (24/10/2024).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Gerakan pangan murah yang digagas Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon dengan menggandeng lembaga lainnya itu merupakan upaya pengendalian inflasi.

GPM yang digelar di Desa Cipanang ini melibatkan berbagai lembaga, seperti Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Bank bjb, Bulog, dan lainnya.

Kegiatan ini menyediakan komoditas kebutuhan pokok penting untuk masyarakat Desa Cipinang dan sekitarnya, dari mulai beras, daging, telur, minyak goreng hingga sayuran.

“Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat, supaya harganya lebih terjangkau. Kita juga libatkan berbagai pengusaha, termasuk petani yang secara langsung bisa menyuplai ke sini. Cabainya bisa dititipkan di sini,” ujar Wahyu.

Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi mengatakan, gerakan pangan murah sudah digelar sebanyak 17 kali sepanjang tahun 2024.

Ia menyebut, GPM digelar di wilayah yang masuk kategori rentan pangan. Kendati demikian, Erus mengaku, sejatinya seluruh desa di Kabupaten Cirebon secara ekonomi terbilang stabil.

“Desa-desa ini dalam hal ekonominya cukup baik. Namun, pemerintah daerah berkolaborasi dengan perbankan, seperti BI, bjb dan Bulog. Kemudian, hadir 10 vendor penyedia bahan pokok penting, dari beras, daging, telur, kemudian minyak goreng, termasuk sayuran dengan harga lebih murah dibanding harga pasar,” jelas Erus.

Senada disampaikan Agung Budilaksono selaku Deputi Kepala KPw BI Cirebon. Pihaknya mendukung sinergitas antara Pemkab Cirebon dengan perbankan hingga Bulog. Menurutnya, sinergitas merupakan kunci dalam pengendalian inflasi.

“Bisa menjaga kestabilan harga dan terjangkau bagi masyarakat. Dan, bisa ada insentif bagi petani. Terlalu rendah (harganya) bahaya, kita berikan harga optimal bagi petani, sehingga menguntungkan bagi masyarakat,” ucap Agung.

Sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *