Journal News.id.CIREBON, – Ex Bupati Cirebon Priode 2014-2019 yang memiliki nama lengkap, Dr. Drs. H. Sunjaya Purwadi Sastra, M.M., M.Si yang dilantik sebagai Bupati Cirebon Pada tanggal 19 Maret 2014. Pada masa kejayaannya Sunjaya memiliki watak keras, tegas dan 1.000 gaya demi tercapainya sebuah Visi dan misinya.
Salah satu contoh gaya Sunjaya pada masa kepemimpinannya, APBD Kabupaten Cirebon mengalami peningkatatan setiap tahun dari tahun 2013 peralihan ke tahun 2014 APBD hanya Rp 2,5 T, tahun 2015, Rp 2, 8 T, tahun 2016, Rp 3,3 T, tahun 2017 ,Rp 3,6 T, tahun 2018 naik ke Rp 3,9 T, dan puncaknya peralihan 2018 ke 2019, Rp 4,2 T, yang tentunya berimbas kepada peningkatan pembangunan infrastruktur.
Hal tersebut di sampaikan oleh Iman Nurhaeman, SH pengacara Sunjaya dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Rabu 12/04/23.
Iman mengatakan, imbas dari gaya kepemimpinan Sunjaya yang penuh keberanian, maka APBD Kabupaten Cirebon berdampak kepada pembangunan insfrastruktur jalan yang semula di tahun 2014 lebih dari 75 % jalan rusak dan 25 % bagus. Tetapi di tahun 2018 sudah terbalik 75 % jalan bagus dan 25 % jalan rusak, karena ada pembanguna peningkatan jalan aspal dan betonisasi di hampir setiap Kecamatan.
” Betonisasi sudah menjadi program dari Pak Sunjaya, dan targetnya jalan Kabupaten Cirebon semua akan di beton, sehingga di harapkan jalan lebih awet tinggal perawatan saja, dan bisa efisiensi anggaran kedepannya, .
” Karena dengan betonisasi jalan akan lebih bertahan hingga puluhan tahun ketimbang jalan aspal, sehingga program tersebut menjadi pilihan vaforit dari klein kami saat itu, ” terang Iman.
Lebih lanjut Iman mengatakan, efek dari betonisasi, targetnya
distribusi barang-barang kebutuhan pokok masyarakat lebih lancar dan dari sisi perekonomian akan mengurangi biaya transportasi tinggi yang membuat harga-harga di masyarakat menjadi lebih murah, dan dapat meningkatkan perekonomian warga.
” Sunjaya memang banyak gaya dalam memimpin dengan penuh keberanian dan ketegasan, Sunjaya berhasil membangun beberapa bangunan yang pada masa pemerintahan sebelumnya belum ada, ” terangnya.
Menurut Iman, Gaya Sunjaya untuk menghormati para Pahlawan, Sunjaya berhasil membangun
Taman makam Pahlawan, yang dapat dijadikan sebagai ziarah wisata dengan tempat yang asri, “tutur Iman.
Lebih lanjut Iman menjelaskan, untuk melestarikan dan memajukan pengrajin batik sebagai ikon (simbol) di Kabupaten Cirebon, Sunjaya berhasil membangun Pasar Batik Trusmi yang berimbas kepada berkembangnya para pengrajin batik, dan meningkatkan ekonomi.
Masih menurut Iman, untuk meningkatkan SDM masyarakat dan Mahasiswa, Sunjaya melalui Pemkab Cirebon telah menghibahkan tanah seluas 30 hektar kepada Kementrian DIKTI untuk Kampus ITB Cirebon, dan akhirnya,, Sunjaya berhasil membangun Kampus ITB Cirebon yang berdampak kepada siswa siswi Kabupaten Cirebon, yang akan melanjutkan kulia di ITB menjadi mudah.
Dan bagi para sarjana yang ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya Sunjaya dengan gayanya berhasil membangun Kampus Pasca Sarjana ITB Cirebon di Watu Belah.
Efek dari adanya ITB, tentunya akan banyak orang yang membangun kos-kosan bagi para Mahasiswa ITB, dan hal tersebut berimbas kepada harga tanah disekitarnya menjadi mahal dan berdampak dapat meningkatkan ekonomi berkelas.
Untuk meningkatkan kwalitas olah raga Sunjaya juga membangun Sporta Center Watu Belah dan masih banyak lainnya.
” Selama kepemimpinan Sunjaya, Pemkab Cirebon mendapatkan WTP 3 kali berturut-turut dari tahun 2016, 2017 dan 2018. Hal ini belum pernah terjadi di Kabupaten Cirebon oleh Bupati sebelumnya, ” tutur Iman
Inilah watak Ex Bupati Cirebon yang keras, tegas, namun berbanding lurus dengan hasilnya, karena hasil dari wataknya yang keras dalam mencapai Visi dan Misinya sangat bermanfaat bagi Masyarakat Kabupaten Cirebon, tutur Iman
” Hal ini kami sampaikan kepada media agar kita jangan menilai orang dari sisi emosionalnya saja, karena kita sendiri belum tentu lebih baik dari Klein kami, ” tutur Iman.
Menurut Iman, dari sekian banya saksi yang dihadirkan dalam persidangan, banyak yang memberi kesaksian berimbang. Dan ketika di tanya oleh Majelis Hakim selama kepemimpinan Bupati Sunjaya , “mereka menjawab, lebih baik dari Bupati sebelumnya, karena banyak keberhasilannya, namun jarang sekali disorot oleh media.
” Siapapun jika dicari-cari kesalahannya , pasti ada, tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang luput dari dosa, dan siapapun yang dicari cari kebenaran dan kebaikannya pasti juga ada, karena tidak semua manusia bernilai negatif, ” imbuhnya
Laporan:Sana