Journal News. Id.
Cirebon,- Tradisi kearifan budaya lokal di Desa Sambeng Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, hingga saat ini masih terus dilestariakan dan mengakar kuat di tenagh-tengah masyaraat. Pasalnya, selain tradisi unjungan juga ditampilkan berbagai jenis kesenian daerah sebuah tradisi yang cukup unik, juga merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Cirebon.
Adat Tradisi unjungan Sedekah bumi itu sampai saat ini masih bertahan dan dijadikan sebagai kegiatan rutinitas tahunan oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Konon, tradisi unjungan menjadi sebuah kegiatan yang terbilang sangat sakral dan sudah mendarah daging yang tidak bisa dihilangkan.
Nampak dalam kegiatan adat Unjungan sedekah bumi Antusiasme warga Desa Sambeng tumpah ruah kejalan pada saat akan dilaksanakan kegiatan arak – arakan berjalan memutari wilayah desa setempat yang dihadiri langsung oleh Wakil bupati Cirebon Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE.M.Si. yang didampingi Kepala Desa Sambeng Wara dan Kepala Desa Sirnabaya Rawin serta seluruh Perangkat desa setempat, Bhabinkamtibmas dan Babinsa berjalan dengan lancar dan kondusif.
Dalam sambutanya, Wakil Bupati Cirebon menyampaikan, Apresiasi kepada Pemerintah Desa Sambeng dan Sirnabaya, karena bisa menyukseskan kegiatan adat desanya, sehingga dalam kegiatan berjalan dengan lancar dan kondusif,serta khidmat, Ujarnya.
” Semoga Kepala Desa Sambeng dan Desa Sirnabaya terus bergendengan untuk bisa membangun desanya kearah lebih baik dan maju lagi, Kedepannya. karena sebagai Pemimpin kita harus bisa menjadi contoh yang baik dan dicintai masyarakatnya,” Tegas Hj.Wahyu Tjiptaningsih, SE.M.Si. dalam sambutanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sambeng WARA yang ketika dikonfirmasi awak media Minggu (13/11/2022) usai selesai kegiatan arak arakan unjungan Sedekah bumi mengatakan” Adat Tradisi masyarakat Desa Sambeng yang dikenal dengan sebutan unjungan Sedekah bumi itu merupakan adat tradisi masyarakat Desa kami, terutama khususnya bagi para petani. Dengan melaksanakan adat leluhur nenek moyang kita terdahulu ketika menjelang musim tanam padi mamasuki musim rendengan” maka disebut Unjungan Sedekah Bumi,” Ujar Kuwu Wara
Lebih lanjutnya, Kuwu Sambeng ” Adapun terkait dengan Adat tradisi Unjungan sedekah bumi adalah sebagai bentuk wujud rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala keberkahan hasil bumi dan nikmat yang telah Allah SWT, berikan. Melalui adat tradisi unjungan sedekah bumi ini para petani desanya sangat merasa bersyukur lantaran hasil panen sangat memuaskan dan melimpah,” Kata Wara Kepada Wartawan.
“Dalam Adat Unjungan sedekah bumi ini juga mengandung arti mengarak barang Kramat peninggalan nenek moyang kami terdahulu yakhni didahului dengan Berdoa bersama dan dilanjutkan Mengarak sebuah Momolo Masjid dengan Berjalan kaki untuk memutari wilayah desanya, yang tujuanya iktiar kita bersama dalam mengalap berkah agar masa tanam padi ditahun 2023 akan datang hasilnya cukup baik dan melimpah serta tanpa adanya bencana ataupun hama,” Ungkapnya.
Semoga kegiatan ini ditahun berikutnya lebih ditingkatkan dan di meriahkan lagi, tak hanya itu, Kuwu Sambeng Juga berpesan kepada para petani desanya agar untuk segera mempersiapkan masa bercocok tanam padi di musim rendengan tahun 2023 .
Menurutnya, Lanjut Kuwu Sambeng” Hampir 50% lebih masyarakat desanya berpenghasilan dari bertani dan semenjak ditahun 2021 kemarin hingga sekarang 2022, Panen padi disawah miliknya bisa sampai 3 kali panen.hal ini sudah kami coba dan terbukti pada lahan sawah miliknya dengan luas 6 Ha, bisa panen padi hingga 3 Kali panen. Dan salah satunya juga dilahan sawah punya tetangga lahanya terbukti bisa panen padi sampai 3 kali panen,” Tutur Kuwu Wara
“Kami Sangat berterima kasih kepada Wakil bupati Cirebon atas kunjungan ke desanya sehingga membuat warga desanya sangat gembira dan kepada semua unsur terkait yang terlibat dalam acara tahunan ini, kami ucapkan terima kasih , karena tanpa dukungan dari masyarakat dan unsur terkait kegiatan ini tidak bisa berjalan semeriah ini,” Pungkasnya.
Laporan: Wadira