Journal News.id // Debat Publik I bagi ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Keerom menjadi ujian dalam menunjukan kedalaman pengetahuan sekaligus kematangan dalam memaparkan visi-misinya kepada masyarakat.
Berdasarkan jadwal KPU, pelaksanaan debat publik I pemilukada Kab Keerom dilaksanakan pada Kamis (10/10/24) malam, bertempat di
Gedung Pramuka, Asyaman, Arso Swakarsa.
Debat kandidat dihadiri ketiga Paslon diantaranya No urut 1 Petrus Salosa-Mustakim, No Urut 2 Piter Gusbager-H. Daud dan No urut 3 Kenius Kogoya,- Nursalim Arrozy dan dipandu oleh moderator kawakan Irsa Yoku ini, ketiga Paslon ini mengikuti debat dalam durasi 150 menit untuk segmen debat publik atau debat terbuka antar paslon dan terbagi dalam 6 segmen.
Dalam segmen pertama yaitu penyampaian visi dan misi calon, PG-Daud memaparkan bahwa pembangunan Kab. Keerom tahun 2025–2029 merupakan momentum penting karena Keerom memasuki RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah II di tahun pertama.
‘’Untuk itu PG-Daud mengusung tema Keerom Maju yang mandiri bermartabat dan berkelanjutan. Kita akan lanjutkan pembangunan untuk memperbaiki dan menyempurnakan apa yang sd ada. 1. Tatakelola pemerintahan, 2. memantapkan mutu SDM, 3. memantapkan demokrasi hukum dan hukum adat, 4. percepatan ekonomi daerah berbasis potensi unggulan daerah, 5. meningkatkan inovasi daerah secara berkelanjutan,’’ujarnya menjelaskan dengan tegas.
Demikian pula saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diambil melalui pilihan dari 7 panelis yang disampaikan oleh moderator. PG-Daud juga mampu menjawab dengan lugas. Diantaranya bagaimana strategi paslon jika terpilih untuk melakukan percepatan pembangunan namun juga menjaga kelestarian sumber daya alam.
‘’Kewenangan izin-izin perkebunan dan pertambangan memang menjadi kewenangan Provinsi namun untuk izin lokasi masih menjadi kewenangan kabupaten. Saya sudah mencabut salah satu izin di Arso Timur yaitu seluas 4.000 Ha, karena pada kenyataannya perusahaan ini hanya mengambil kayu tapi tidak melakukan aktivitas perkebunan,’’jelasnya.
Sementara dalam segmen debat antar kandidat, PG-Daud pun tampil ‘taktis’ berhasil menangkis (maksudnya, menjawab dengan baik) pertanyaan yang diajukan Paslon lain. Bahkan momen menjawab pertanyaan yang umumnya mengkritisi dan pertanyaan ‘jebakan’ yang disampaikan Paslon lain, PG menjadikan momen tersebut untuk secara lugas mengklarifikasi dan menjelaskan semua kebijakan yang memang selama ini menjadi ‘isu-isu’ seksi selama masa Pemilukada Keerom ini.
Soal rangkap jabatan yang dipertanyakan oleh paslon no 3 atau adanya beberapa jabatan yang diisi PLt misalnya, PG menjelaskan bahwa dalam kurun setahun seorang Bupati yang juga mengikuti kontestasi Pemilukada dilarang untuk melakukan pelantikan pejabat. Bahkan ada beberapa SKPD yang terbentuk melalui nomenklatur yang baru pun ‘terpaksa’ diisi PLt.
Selain itu menyangkut isu jalan rusak, PG juga menjelaskan bahwa selama kepemimpinannya selama kurun waktu 3,5 tahun telah terbangun jalan lebih dari 400 Km jalan telah ditingkatkan menjadi jalan aspal.
Ia juga menjelaskan bahwa jalan di Keerom dengan total kurang lebih 1600 KM, 80 persen adalah rusak berat sehingga butuh waktu dan anggaran yang tak sedikit untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
‘’Namun dengan komitmen melayani, dimasa kepemimpinan kami di periode II, kita akan berusaha untuk meningkatkan DAU dan DAK, salah satunya dengan pemekaran distrik dan kampung sehingga dana APBD yang selama ini berkutat di Rp. 900-an M akan meningkat hinga Rp. 1-1,5 T. Dan dalam hitungan, maka masalah jalan ini akan bisa kita selesaikan di periode II,’’ jelasnya.
Akhirnya dalam closing statemen, PG-Daud menyampaikan bahwa Keerom wilayahnya sangat luas dan kaya sekaligus negeri yang majemuk.
‘’Keerom Maju yang Transformatif, Mandiri, Bermartabat dan Berkelanjutan, adalah misi besar kita untuk peletakan pembangunan tahun I RPJPD ke-II Kab Keerom. Kalau mau pemekaran distrik dan kampung terwujud, beasiswa terus berlanjut, kalau mau petani maju alsintan terus dibagikan, kendaraan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat terus berlanjut, maka jangan lupa pilih no.2 PG-Daud agar Keerom tetap aman, damai dan sejahtera,’’ pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bareng para paslon, juga bersama komisoner KPU, Bawaslu dan Forkompinda Keerom yang hadir. (@mr)