Cianjur || Pendamping desa Kecamatan Warungkondang Yune Dewi Yanti, ST membantah adanya kekeliruan dalam perhitungan dalam pembangunan jalan hotmix di Desa Cikaroya.
Yune menyebutkan jika pihaknya bekerja sudah sesuai dengan ketentuan dan perhitungan yang dilakukan sudah mendasar.
” Tadikan sudah dijelaskan perhitungan pendamping itu bukan semata mata perhitungan yang kosong atau yang tidak berdasar, kita pendamping itu berpedoman kepada analisa harga satuan pekerjaan dibidang binamarga. Di mana di sini harga seratus lima puluh empat enam ratus itu, bahwa volume yang ada itu 367 x 3 meter x 0,026 centi. Jadi kita bisa simpulkan bahwa 29,33 meter perkubik dikali berat jenis hotmix 2,3 jadi menghasilkan 69 ton, itu perhitungannya sudah sesuai dengan pada waktu 2024,” tuturnya menjelaskan.
Yune menerangkan jika pihak desa pada saat akan melaksanakan pembangunan tidak melakukan komunikasi kepada pihak pendamping. Padahal desa desa lain dan sesuai peraturan seharusnya pemerintaha desa memberitahu agar pendamping melakukan peninjauan kembali.
” Tetapi apabila misalkan ada salah perhitungan seperti itu seharusnya konfirmasi dulu ke kita bahwa akan dibangun dan perlu ditinjau ulang lagi, karena apa, eksisting yang dulu dibangun itu beda dengan yang akan dibangunkan sekarang, misalkan perencanaan di bulan oktober 2024 kemudian pelaksanaan itu di bulan maret itukan akan berbeda sekali jalannya itu, misalkan yang tadinya jalannya mulus pada perhitungan awal ternyata pas akan dilaksanakan ada perubahan, kemudian mungkin harga juga berubah, itu mungkin saja terjadi, tetapi saya juga kan tidak tahu karena tidak ada konfirmasi lagi ke saya,” ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah warga mempertanyakan dugaan pembangunan jalan kampung Cibenda – Cilakubabakan tidak sesuai dengan yang tertulis pada prasasti.
Pada pemberitaan awal Kepala Desa Cikaroya, H. Encep Mahmudin, membenarkan jika ada kekurangan dalam pembangunan. Namun dirinya menjelaskan jika kekurangan jalan yang dibangun pada awalnya dilakukan perhitungan oleh pendamping desa. Namun setelah dilakukan perhitungan ulang oleh pihak ketiga anggaran pada RAB tidak mencukupi sehingga ada kekurangan pada pembangunan. Kendati demikian pihak desa akan melanjutkan kekurangan pembangunan jalan hotmix menggunakan Dana Desa tahap ke 2.
